Ribuan Kotak Es Krim Positif Terkontaminasi Virus Corona, Aparat Cina Lacak Pembeli

16 Januari 2021, 22:10 WIB
Ilustrasi es krim. /Дарья Яковлева / pixabay

Lingkar Madiun – Temuan es krim yang terbukti positif terkontaminasi virus corona di Cina telah membuat petugas kesehatan berusaha keras untuk melacak orang-orang yang berisiko terinfeksi.

Tiga sampel es krim yang telah terkontaminasi virus corona tersebut diproduksi secara lokal di KotaTianjin yang terletak di timur laut negara itu.

Baca Juga: Liput Kemunculan Virus Corona di Wuhan, Cina Hukum Warganya Empat Tahun Penjara

Baca Juga: Netizen Korsel dan Cina Cekcok, Kimchi ala Cina Menangi Sertifikat Internasional

Perusahaan Makanan Tianjin Daqiaodao berhasil mengidentifikasi sekira 4.836 kotak es krim yang mengandung virus corona, 2.089 kotak di antaranya telah disegel di gudang.

Media China Daily menyebutkan bahwa 1.812 kotak es krim lainnya telah dikirim ke provinsi lain dan 935 telah memasuki pasar lokal, tetapi baru 65 kotak es krim yang terjual.

Para pembeli yang telah mengambil salah satu kotak es krim seberat 450 gram tersebut didesak oleh pejabat kesehatan setempat untuk mencatat pergerakan mereka sehingga potensi infeksi dapat dilacak.

1.662 karyawan dari perusahaan es krim tersebut pun telah diperintahkan untuk mengisolasi diri dan menjalani tes COVID-19.

Baca Juga: Setelah Kimchi, Kini Ahli Militer Cina Klaim Taekwondo Milik Negaranya, Ini Alasannya

Dr Stephen Griffin, seorang ahli virus yang berbasis di University of Leeds, mengatakan bahwa hasil tes positif pada es krim kemungkinan berasal dari kontak manusia sebanyak 'satu kali'.

Dia mengatakan kepada Sky News, “Kemungkinan besar ini adalah hasil yang muncul dari masalah produksi di pabrik itu hingga berpotensi merembet ke persoalan kebersihan di pabrik.”

Menurut Dr Griffin, es krim yang terbuat dari lemak dan disimpan pada suhu dingin akan memudahkan virus untuk bertahan hidup.

“Jadi, kita mungkin tidak perlu panik ketika setiap es krim tiba-tiba bisa terkontaminasi dengan virus corona,” pungkasnya.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: mailonline

Tags

Terkini

Terpopuler