New Delhi, Ibu Kota Paling Tercemar di Dunia Selama Tiga Tahun Berturut-Turut, Berdasarkan Penelitian IQAir

16 Maret 2021, 21:37 WIB
ilustrasi ppolusi udara. /Marcin Jozwiak/pexels.com/@marcin-jozwiak

LINGKAR MADIUN – New Delhi baru saja mendapatkan predikat sebagai ibu kota yang paling tercemar di dunia untuk ketiga kalinya secara berturut-turut pada tahun 2020 menurut penelitian IQAir.

IQAir merupakan sebuah kelompok asal Swiss yang fokus mengukur tingkat kualitas udara berdasarkan konsentrasi partikel udara yang merusak paru-paru, yakni PM2.5.

Baca Juga: Pakistan Berhasil Uji Rudal Jarak Menengah, Kurangi Potensi Serangan India

Baca Juga: 2 Anak Harimau Putih di Pakistan Mati, Diduga Tertular COVID-19, Simak Faktanya

35 dari 50 kota di India juga dinilai paling tercemar di dunia, menurut Laporan Kualitas Udara Dunia 2020 dari IQAir yang telah mengumpulkan data dari 106 negara.

Penemuan ini didasarkan pada rata-rata tahunan bahan partikulat PM2.5, partikel di udara dengan diameter kurang dari 2,5 mikron, yang ada di negara itu.

Paparan PM2.5 dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit mematikan, termasuk kanker dan masalah jantung.

Baca Juga: Kaya Vitamin C, Buah Mangga Ternyata Bagus untuk Kesehatan Rambut dan Kulit, Simak Manfaat Lainnya Disini

Baca Juga: Bagus untuk Penderita Hipertensi, Buah Melon Ternyata Miliki Banyak Manfaat yang Mengejutkan

Baca Juga: Lagu ‘Ampun Bang Jago’ Iringi Kudeta Myanmar, Simak Video Viral Instruktur Aerobik Ini

Pada tahun 2020, konsentrasi tahunan rata-rata PM2,5 di New Delhi dalam satu meter kubik udara adalah 84,1, kata penelitian tersebut.

Hasil itu lebih dari dua kali lipat tingkat konsentrasi yang ada di Beijing, yang rata-rata mencapai 37,5 sepanjang tahun dan menjadikan Beijing sebagai kota paling tercemar ke-14 di dunia.

Pada tahun 2020, polusi udara juga menyebabkan sekitar 54.000 kematian dini di New Delhi, menurut sebuah penelitian terbaru yang dilakukan Greenpeace Southeast Asia Analysis dan IQAir.

Baca Juga: Kaya Vitamin C, Buah Mangga Ternyata Bagus untuk Kesehatan Rambut dan Kulit, Simak Manfaat Lainnya Disini

Baca Juga: Bagus untuk Penderita Hipertensi, Buah Melon Ternyata Miliki Banyak Manfaat yang Mengejutkan

Baca Juga: Larry, Si Kucing Imut Ini Rayakan 10 Tahun Duduk di Kursi Kekuasaan Inggris

Meskipun ada penurunan 11% dalam rata-rata tahunan level PM2,5 karena lockdown akibat virus corona yang diberlakukan tahun lalu, India kini muncul sebagai negara paling tercemar ketiga di dunia setelah Bangladesh dan Pakistan.

“Polusi udara di India masih sangat tinggi,” kata laporan itu.

Pada tahun 2020, Asia Selatan memiliki kualitas udara terburuk di dunia dari rekor yang pernah tercatat.

Baca Juga: Kaya Vitamin C, Buah Mangga Ternyata Bagus untuk Kesehatan Rambut dan Kulit, Simak Manfaat Lainnya Disini

Baca Juga: Bagus untuk Penderita Hipertensi, Buah Melon Ternyata Miliki Banyak Manfaat yang Mengejutkan

Baca Juga: China Hentikan Impor Nanas, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen Imbau Warganya Makan Lebih Banyak Nanas

Tahun lalu, 20 juta penduduk Delhi, yang menghirup udara terbersih selama musim panas karena diberlakukannya lockdown, kini harus berjuang melawan udara beracun di musim dingin, menyusul meningkatnya insiden kebakaran pertanian di negara bagian Punjab.

Saat pembakaran tanaman memuncak, tingkat PM2.5 Delhi rata-rata 144 mikrogram per meter kubik pada November 2020 dan 157 mikrogram per meter kubik pada Desember 2020.

Baca Juga: Kaya Vitamin C, Buah Mangga Ternyata Bagus untuk Kesehatan Rambut dan Kulit, Simak Manfaat Lainnya Disini

Baca Juga: Bagus untuk Penderita Hipertensi, Buah Melon Ternyata Miliki Banyak Manfaat yang Mengejutkan

Data tersebut 14 kali melebihi pedoman paparan tahunan World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler