Taliban Mulai Bercokol di Kabul, Warga Sipil Afghanistan Berbondong-bondong Tarik Uang Tunai

16 Agustus 2021, 17:27 WIB
Taliban Kuasai Kabul, Warga Sipil Afganistan Berbondong-bondong Tarik Uang Tunai /Foto: REUTERS/STRINGER/

LINGKAR MADIUN - Ketakutan meliputi penduduk Kabul, pasalnya selain karena pejuang Taliban berhasil memasuki Ibukota Kabul,  Presiden Ashraf Ghani pun meninggalkan Afghanistan.

Taliban memasuki kota pada hari Minggu untuk menuntut penyerahan tanpa syarat dari pemerintah pusat Afganistan.

Taliban mengatakan akan segera mengumumkan ‘Islamic Emirate of Afghanistan’ dari istana kepresidenan.

Baca Juga: Terancam oleh Taliban, Warga Afghanistan Ramai-ramai Mencari Visa Suaka ke Amerika Serikat

Situasi genting mnyelimuti ibukota, helikopter berdengung mengevakuasi personel dari kedutaan Amerika Serikat. Sementara asap membumbung ketika para staff menghancurkan dokumen-dokumen penting. 

Dalam kekalahan yang menakjubkan, Taliban merebut hampir seluruh Afghanistan hanya dalam waktu seminggu.

Padahal AS dan NATO telah mengucurkan dana miliaran dolar selama hampir 20 tahun untuk membangun pasukan keamanan Afghanistan.

Baca Juga: Khawatir Diserang Taliban, Maskapai Penerbangan Ubah Rute Hindari Wilayah Udara Afghanistan

Menyadari hal itu ratusan penduduk Kabul bergegas ke bank untuk menarik uang dari rekening mereka.

Baik warga sipil maupun orang asing berlomba-lomba untuk dapat keluar dari kota tersebut. Mereka mengantre di depan mesin ATM untuk menarik tabungan mereka.

Warga sipil takut jika Taliban akan menerapkan kembali aturan keras yang menghilangkan hak-hak perempuan seperti dahulu.

Baca Juga: Presiden Afghanistan ‘Kabur‘ Saat Taliban Kepung Ibu Kota untuk Hindari Pertumpahan Darah

“Pemerintah tidak menyelesaikan masalah kami,” ungkap Bostan Shah, 24 tahun seorang Polisi di Kandahar kepada kantor berita The Associated Press. Dia ikut mengantre di ATM untuk mengambil gajinya.

Seorang Polisi lainnya, Abdul Mossawer, 32 tahun, juga mengaku lelah menunggu di luar bank, sedang petugas bank hanya mondar mandir menyampaikan alasan penundaan.

Saat serangan Taliban mengepung ibu kota Afghanistan, mereka berpikir hanya ada satu jalan keluar bagi mereka untuk melarikan diri dari perang yakni melalui bandara.

Baca Juga: Amerika Serikat Turunkan Bendera di Kedutaan Besar Kabul, Tandai Berakhirnya Intervensi Asing di Afghanistan

Untuk itu warga Afghanistan rela menunggu dalam antrean panjang selama berjam-jam untuk mendapatkan visa di depan kedutaan besar Iran di Kabul.

Sedangkan warga  dari provinsi utara sebagian berlindung di sebuah taman umum di Kabul. 

Warga Afghanistan yang bekerja di kantor yang berbeda bergegas ke rumah setelah tersiar kabar bahwa Taliban mencapai pinggiran Kabul.***

Editor: Yoga Adi Surya

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler