Jokowi Desak Negara Maju untuk Berikan Bantuan Dana pada Negara Tertinggal untuk Proyek Perubahan Iklim

24 Oktober 2021, 11:27 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Setkab

LINGKAR MADIUN - Presiden Indonesia Joko Widodo mendesak negara-negara maju pada Selasa, 19 Oktober 2021, untuk berkomitmen pada janji mereka dalam menyediakan pembiayaan bagi negara-negara miskin untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Negara-negara kaya telah melewatkan target mengumpulkan 100 miliar dolar AS per tahun untuk mendukung negara-negara berkembang dalam proyek aksi iklim mereka.

"Tidak mungkin kalau tidak ada bantuan dana. Kalau tidak ada teknologinya juga susah," kata Presiden Jokowi seperti yang dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Dirumorkan Akan Berdamai dengan Israel, Malaysia Secara Tegas Menepis Kabar Tersebut 

Indonesia sebagai penghasil emisi gas rumah kaca terbesar kedelapan di dunia telah berjanji untuk mengurangi emisi karbonnya hingga 29 persen di bawah bisnis seperti biasa dengan upayanya sendiri.

Dengan bantuan pendanaan internasional dan transfer teknologi, Indonesia yakin dapat meningkatkan pengurangan hingga 41 persen.

Di awal tahun ini, Indonesia memajukan target jangka panjangnya untuk mencapai netralitas karbon menjadi 2060 atau lebih cepat dari 2070 pada awalnya.

Baca Juga: Jika Kamu Berusia di Atas 65 Tahun, Jangan Pernah Sarapan Pakai Menu Ini! Picu Risiko Penyakit Serius 

Jokowi mengatakan Indonesia ingin berinvestasi dalam proyek-proyek terbarukan untuk memanfaatkan potensinya di pembangkit listrik tenaga air, panas bumi, angin, matahari, dan arus laut, yang itu semua membutuhkan dana miliaran dolar.

Sebuah studi pemerintah telah menunjukkan negara Asia Tenggara membutuhkan 150 miliar dolar AS hingga 200 miliar dolar AS per tahun untuk investasi program rendah karbon selama 9 tahun ke depan dalam memenuhi tujuan bersih nol emisi.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia juga telah mencanangkan program untuk merestorasi 600.000 hektar hutan mangrove dalam tiga tahun ke depan untuk menyerap emisi karbon.

Baca Juga: Jika Berusia di Atas 60 Tahun, Cukup Konsumsi Beberapa Sendok Biji Ini, Tekanan Darah Tinggi Jadi Normal 

Wakil Presiden Eksekutif Uni Eropa Frans Timmermans mengatakan bahwa Uni Eropa dan Amerika Serikat akan memenuhi komitmen mereka, tetapi ia masih mendesak negara-negara kaya lainnya untuk bergabung.

Indonesia juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan ketika mengambil alih kepresidenan G20 pada bulan Desember 2021 mendatang. ***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler