Transfer Senjata: Mengapa Banyak Negara Eropa Masih Gunakan Senjata Soviet Meski Mereka Telah Gabung NATO

17 April 2022, 14:15 WIB
Prajurit Ukraina saat menghadiri latihan upacara penyerahan tank dan kendaraan militer ke angkatan bersenjata Ukraina dalam momentuk Hari Angkatan Darat di Kyiv, Ukraina pada 6 Desember 2021. /Gleb Garanich/Reuters

LINGKAR MADIUN- Saat permusuhan menyebar di Ukraina, Kyiv meminta beberapa negara Eropa untuk mentransfer senjata era Soviet lama mereka ke negara itu, membantu Ukraina berperang melawan Rusia.

Polandia telah mengusulkan untuk mentransfer beberapa pesawat tempur MiG-29 buatan Soviet ke Ukraina.

Slovakia juga siap untuk mentransfer sistem pertahanan udara jarak jauh S-300 ke Ukraina, dengan syarat bahwa AS mentransfer sistem pertahanan udara Patriot kepada mereka.

Baca Juga: Antar Manchester United Menang, Cristiano Ronaldo Catat Rekor Baru di Liga Inggris Kalahkan Lionel Messi

Beberapa negara Eropa Timur lainnya juga bersedia mentransfer senjata dari era Soviet seperti tank, artileri dan beberapa senjata lainnya.

Senjata era Soviet masih banyak.

Ketika Pakta Warsawa bubar, beberapa negara yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Pada tahun 1999, Republik Ceko, Hongaria, dan Polandia bergabung dengan NATO. Bulgaria, Estonia, Latvia, Lithuania, Rumania, dan Slovakia bergabung dengan NATO pada Maret 2004. Albania menjadi anggota NATO pada tahun 2009.

Baca Juga: Miliader Ukraina Bersumpah Untuk Membangun Kembali Mariupol yang Terkepung: Mariupol Adalah Tragedi Global

Meski bergabung dengan NATO, negara-negara di atas masih banyak menggunakan senjata dari era Soviet.

Menurut Global Fire Power , meski bergabung dengan NATO selama 23 tahun, Hungaria belum mampu mengganti semua senjata dari era Soviet. Tentara negara ini masih menggunakan tank T-72, lini pengangkut personel lapis baja BTR.

Polandia juga menjadi anggota NATO selama 23 tahun, tetapi pesawat tempur MiG-29 masih menjadi inti kekuatan tempur angkatan udara negara ini di samping F-16 AS.

Baca Juga: 25 Hiburan Korea Paling Banyak Dicari di Maret 2022 Menurut Wikipedia, Ahn Hyo Seop hingga Jungkook BTS

Polandia telah memerintahkan 32 pesawat tempur siluman F-35 untuk menggantikan MiG-29, tetapi itu masih menjadi cerita untuk masa depan.

Polandia terus memodernisasi tank T-72 untuk penggunaan paralel dengan tank M1 Abrams Amerika. Rudal antipesawat buatan Soviet tetap menjadi andalan kekuatan pertahanan udara Polandia.

Pesawat tempur MiG-29, pesawat serang Su-25 masih menjadi andalan angkatan udara Bulgaria, meski telah menjadi anggota NATO selama 17 tahun. Inti dari kekuatan pasukan darat negara ini masih senjata dari era Soviet.

Baca Juga: Hatrick Cristiano Ronaldo Bawa Manchester United Atasi Norwich di Old Trafford

Lihat gudang senjata tentara Rumania, yang masih merupakan senjata dari era Soviet. Slovakia masih harus mengandalkan senjata dari era Soviet untuk melindungi negaranya.

Alasan negara masih harus mengandalkan senjata Soviet adalah karena menggantinya sangat mahal dan memakan waktu lama, padahal mereka sudah lama menjadi anggota NATO.

Mengganti semua senjata Soviet dengan senjata NATO membutuhkan anggaran yang besar.

Selain itu, untuk sepenuhnya beralih ke senjata Barat, negara-negara perlu mengganti seluruh sistem pemeliharaan, pelatihan, logistik, dan komunikasi.

Baca Juga: Negoisasi dengan Ukraina dan Berharap Invasi Berakhir, Putin: Kami Mencapai Jalan Buntu Lagi

Hal ini terus membutuhkan anggaran tambahan yang besar.

Biaya ini di luar kemampuan banyak negara. Akibatnya, mereka terus mengandalkan senjata Soviet dan secara bertahap menggantinya dengan senjata Barat, yang prosesnya bisa memakan waktu puluhan tahun.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Bloomberg

Tags

Terkini

Terpopuler