Perang Rusia Ke Ukraina Alami Kerugian Besar Ketimbang Uni Soviet di Afghanistan: 40% Pasukan Jadi Korban

- 29 Maret 2022, 12:25 WIB
Suku cadang tank milik Rusia banyak dicuri yang berdampak pada 90 persen alat tersebut tidak bisa digunakan saat invasi.
Suku cadang tank milik Rusia banyak dicuri yang berdampak pada 90 persen alat tersebut tidak bisa digunakan saat invasi. /PIXABAY/Rohitvarma/

LINGKAR MADIUN- Rusia telah menderita lebih banyak kerugian dalam 26 hari sejak dimulainya invasi skala penuh mereka ke Ukraina daripada yang dilakukan tentara Soviet selama satu dekade (1979-1989) di Afghanistan, menurut data yang dibagikan oleh kementerian pertahanan Ukraina.

Infografis yang dirilis oleh kementerian pertahanan menunjukkan bahwa kerugian resmi tentara Soviet di Afghanistan berjumlah 15.051 personel, sedangkan kerugian yang dialami tentara Rusia di Ukraina saat ini berjumlah sekitar 15.300 personel, menurut Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.

Penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovych pada hari Rabu mengatakan dia memperkirakan fase aktif invasi Rusia akan berakhir pada akhir April karena kemajuan Rusia telah terhenti di banyak daerah.

Baca Juga: Presiden Joe Biden Nyatakan Vladimir Putin Tak Boleh Tetap Berkuasa: Saya Ungkap Kemarahan Moral yang Terasa

Berbicara di televisi lokal, Arestovych mengatakan Rusia telah kehilangan 40% dari pasukan penyerangnya, dan juga mengecilkan prospek Rusia mengobarkan perang nuklir. Reuters tidak dapat memverifikasi pernyataannya secara independen.

Penasihat Kantor Presiden Oleksiy Arestovych mengatakan pada 22 Maret bahwa, menurut data awal, pasukan Ukraina telah menembak jatuh pesawat Rusia ke-100 di atas Mariupol, dan dua lagi pesawat musuh telah ditembak jatuh di atas wilayah Dnipropetrovsk.

Oksana Baulina, seorang jurnalis The Insider Rusia, tewas dalam penembakan Rusia di Kyiv, menurut media Ukraina.

Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Gemini dengan Libra Menjadi Pasangan yang Komplit dan Mesra, Simak Selengkapnya

Layanan khusus Polandia meminta kementerian luar negeri pada hari Rabu untuk mengusir 45 diplomat Rusia, beberapa di antaranya diduga bekerja untuk dinas rahasia dengan kedok pekerjaan diplomatik, kata juru bicara Stanislaw Zaryn.

Seorang juru bicara pemerintah mengatakan duta besar Rusia telah dipanggil ke kementerian luar negeri dan keputusan tentang langkah lebih lanjut akan diumumkan setelah pertemuan.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x