Mati-matian Hancurkan dengan Menyerang Ukraina, Kali Ini Rusia Nekat Kuasai 2 Wilayah Ini

5 Mei 2022, 20:00 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan anggota pemerintah melalui tautan video di Moskow, Rusia 10 Maret 2022. /Mikhail Klimentyev/Sputnik/Reuters

LINGKAR MADIUN - Saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas, sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina.

Konflik antara Rusia dan Ukraina terjadi tidak terlepas dari sejarah panjang antara Rusia dan Ukraina.

Bahkan, seorang diplomat senior AS mengatakan pada 3 Mei bahwa Rusia berencana untuk menguasai dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri, yaitu Donetsk dan Luhansk.

"Menurut laporan terbaru, kami percaya bahwa Moskow akan berusaha untuk menggabungkan 'Republik Rakyat Donetsk' yang diproklamirkan sendiri dan 'Republik Rakyat Lugansk' yang diproklamirkan sendiri ke dalam Rusia," kata Michael Carpenter, duta besar AS mengatakan di Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa.

Baca Juga: Im Soo Hyang, Sung Hoon, dan Shin Dong Wook Terlibat Cinta Segitiga Panas di Drama Woori The Virgin

"Laporan mengatakan bahwa Rusia berencana mengadakan referendum sekitar pertengahan Mei," katanya.

Selain itu, Carpenter mengatakan AS yakin Moskow juga mempertimbangkan rencana serupa di wilayah ketiga Kherson di mana pasukan Rusia baru-baru ini, mengkonsolidasikan kontrol dan memberlakukan penggunaan rubel.

"Kami pikir intelijen sangat bisa diandalkan," katanya.

Referendum palsu dan segala upaya untuk mengambil lebih banyak wilayah Ukraina tidak akan dianggap sah.

Diplomat AS itu juga mengatakan ada kemungkinan bahwa para pemimpin Rusia akan mencoba untuk mengambil alih bagian lain dari Ukraina dengan memaksakan boneka dan proksi di pemerintah daerah.

Baca Juga: Incaran Erik Ten Hag Pertama Ubah Manchester United Jadi 'Mesin Gol Baru' Saat Cristiano Ronaldo Disingkirkan

Dua wilayah Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri dari kendali pemerintah Ukraina pada 2014 dan mendeklarasikan diri sebagai "republik rakyat", meskipun tidak diakui oleh komunitas internasional.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada 21 Februari menandatangani dekrit yang mengakui kemerdekaan Donetsk dan Lugansk, dan menandatangani perjanjian kerja sama dengan para pemimpin kedua wilayah ini.

Menurut Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, tujuan dari operasi tahap kedua adalah pembebasan sistematis republik rakyat Donetsk dan Lugansk.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler