Permintaan Maaf Putin pada Israel Atas Pernyataan Lavrov Menuduh Neo-Fasis, Akhirnya Diterima?

6 Mei 2022, 13:30 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. /Reuters

LINGKAR MADIUN - Pihak berwenang Israel mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta maaf atas komentar Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengenai Adolf Hitler dan Yahudi.

Permintaan maaf itu dibuat selama panggilan telepon antara para pemimpin Rusia dan Israel pada 5 Mei, mengutip dari pengumuman kantor Perdana Menteri Israel setelah panggilan telepon.

Meskipun demikian, Moskow belum mengkonfirmasi informasi ini.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menerima permintaan maaf itu, dan menyambut baik klarifikasi Presiden Putin tentang posisi Kremlin terhadap orang Yahudi dan genosida dalam Perang Dunia 2.

Baca Juga: Lelaki Beruntung jika Miliki Wanita dengan 7 Karakter Seperti ini, Nomor 2 Jarang Ditemukan

Presiden Putin juga mengatakan kepada Perdana Menteri Bennett bahwa Rusia ingin terus mengembangkan hubungan dengan Israel berdasarkan prinsip persahabatan dan saling menghormati.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov membuat marah Israel, ketika Lavrov mengatakan bahwa bos Nazi Adolf Hitler berdarah Yahudi, dan mengingat bahwa orang yang paling anti-Semit adalah orang Yahudi.

Pernyataan itu dibuat oleh Menteri Luar Negeri Lavrov untuk mengkritik Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky seorang Yahudi, serta sekali lagi menuduh pemerintah Zelensky sebagai "neo-fasis".

Sederet pemimpin senior Israel, termasuk Perdana Menteri Bennett, Menteri Luar Negeri Yair Lapid, mengecam pernyataan Menteri Luar Negeri Lavrov itu.

Baca Juga: 3 Zodiak Ini Dapat Segepok Cuan Dadakan, Bakal Mandi Rezeki di Mei 2022, Siap-siap Kamu

Menteri Luar Negeri Lapid mengatakan komentar Lavrov tidak dapat dimaafkan, sepihak dan sangat salah dalam sejarah.

Pada 3 Mei, Kementerian Luar Negeri Rusia terus menuduh Israel mendukung neo-fasisme di Ukraina".

Selain itu, pada 4 Mei, Kementerian Luar Negeri Rusia kembali menuduh Israel berperang dengan kaum nasionalis ekstremis di Ukraina.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler