Ukraina Pukul Mundur Tentaranya yang Bercokol di Pabrik Usai Rusia Keluhkan Hal Ini, Apa yang Terjadi?

21 Mei 2022, 19:45 WIB
Ilustrasi perang Rusia VS Ukraina /Defence of Ukraine/

LINGKAR MADIUN - Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan pada akhir 20 Mei bahwa total 2.439 tentara Ukraina telah menyerah.

Sergei Shoigu mengatakan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa Mariupol dan pabrik baja telah benar-benar dibebaskan.

Saluran telegram Kremlin juga merilis video yang menunjukkan Sergei Volynsky, komandan unit Brigade Marinir ke-36 Ukraina, di mana dia mengatakan unitnya sebagai salah satu kekuatan utama yang melindungi pabrik baja telah menyerah.

Baca Juga: Bursa Transfer: Isco Habis Kontrak Hari Ini di Real Madrid, Siapa Berminat?

Dilansir Lingkar Madiun dari laman Zing News pada 21 Mei, Ukraina belum secara resmi mengkonfirmasi informasi ini, namun telah mengkonfirmasi dalam beberapa hari terakhir bahwa tentara akan berhenti bercokol di dalam pabrik.

Beberapa jam sebelum pengumuman Rusia, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan para pembela pabrik telah diberitahu oleh militer Ukraina bahwa mereka bisa keluar dan menyelamatkan hidup mereka. Semua mungkin mengungsi dalam beberapa hari mendatang.

"Komando tinggi militer telah memerintahkan untuk menyelamatkan nyawa tentara yang tersisa dan berhenti menguasai kota," kata Denys Prokopenko, komandan Resimen Azov, pasukan utama yang mempertahankan pabrik Azovstal sebagaimana dikutip Lingkar Madiun dari laman Zing News.

Baca Juga: Jika Kamu Melihat Ini Pada Retina Mata, Pertanda Risiko Tinggi Penyakit Jantung

Sebelumnya, Rusia mengatakan bahwa lebih dari 900 tentara Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal telah dibawa ke kompleks penjara di wilayah yang dikuasai Rusia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan para pejuang akan diperlakukan sesuai dengan standar internasional untuk tawanan perang, meskipun beberapa politisi senior Rusia telah meminta pengadilan mereka minggu ini.

Awal pekan ini, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) meminta akses segera ke tentara Ukraina yang telah meninggalkan pabrik.

Baca Juga: Rumor Masa Depan Antoine Griezmann, Begini Pernyataan Presiden Atletico Madrid

Nasib tentara Ukraina di Azovstal dapat memperumit upaya untuk melanjutkan pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina.

Kedua belah pihak saling menyalahkan atas gagalnya pembicaraan baru-baru ini.

Pabrik Azovstal selama ini dianggap sebagai benteng terakhir Ukraina di kota pelabuhan Mariupol. Fasilitas ini telah dikepung selama berbulan-bulan.***

 

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler