Kabar Mengejutkan! Ketar-ketir dengan AS dan NATO, Rusia Terang-terangan Lakukan Hal Ini

22 Mei 2022, 11:15 WIB
Logo NATO. /Pixabay/Clker-Free-Vector-Images/

LINGKAR MADIUN - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada 20 Mei mengatakan bahwa Moskow akan membangun pangkalan militer baru di Rusia barat untuk mengatasi ekspansi NATO.

"Pada akhir tahun ini, 12 unit dan divisi militer akan dibentuk di Distrik Militer Barat," kata Shoigu.

Shoigu juga mengatakan bahwa ancaman di perbatasan barat Rusia meningkat karena tindakan AS dan NATO. Di antara ancaman itu termasuk penerapan Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO.

Kepala Kementerian Pertahanan Rusia membuat pernyataan dalam konteks kedua negara Nordik tersebut secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan NATO pada 18 Mei.

Jika Finlandia bergabung dengan NATO, perbatasan bersama antara aliansi militer defensif ini dan Rusia akan berlipat ganda menjadi 2.600 km. Swedia berbatasan dengan Finlandia tetapi tidak berbagi perbatasan dengan Rusia.

Baca Juga: Nunez Tolak Tawaran Manchester United, Begini Kronologinya

Banyak anggota NATO, terutama AS, memiliki sikap yang sangat ramah terhadap dua negara Nordik yang disebutkan di atas ke dalam blok tersebut.

Pada 18 Mei, Presiden AS Joe Biden menerima para pemimpin Finlandia dan Swedia di Gedung Putih untuk membahas permohonan mereka untuk bergabung dengan NATO.

Namun, jalan NATO Finlandia dan Swedia masih berduri karena oposisi Turki. Ankara menuduh Swedia menyembunyikan elemen-elemen yang berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) angkatan bersenjata yang dianggap sebagai organisasi teroris yang bekerja melawan Turki.

Untuk menjadi anggota NATO, aplikasi Finlandia dan Swedia harus mendapat persetujuan dari 30 anggota NATO, termasuk Turki.

Baca Juga: Jika Kamu Melakukan Aktivitas Ini 5 Jam Setiap Minggu, Risiko Hipertensi Turun, Jantung Sehat Selamanya

Pada hari yang sama, 20 Mei, Duma Rusia (majelis rendah parlemen) mengatakan akan mempertimbangkan RUU yang memungkinkan orang Rusia berusia di atas 40 tahun dan orang asing di atas 30 tahun untuk bergabung dengan tentara.

Pengumuman di situs Duma Rusia mengatakan langkah itu akan membantu militer memanfaatkan keterampilan orang tua.

Saat ini, hanya orang Rusia berusia 18-40 tahun dan orang asing berusia 18-30 tahun yang diizinkan untuk menandatangani kontrak pertama dengan militer Rusia.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler