Amerika Serikat Peringatkan China Sebagai Ancaman Tatanan Dunia, Apa Alasannya?

27 Mei 2022, 15:25 WIB
Militer China /Xinhua

LINGKAR MADIUN - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada 26 Mei  menegaskan bahwa Washington berkomitmen untuk menghadapi ancaman jangka panjang dari China terhadap tatatan dunia.

"Bahkan ketika konflik di Ukraina berlanjut, kami akan tetap fokus pada tantangan paling serius dan abadi bagi tatanan internasional, dan itu disebabkan oleh (China)," ungkap Menteri Luar Negeri Antony Blinken sebagaimana dikutip Lingkar Madiun dari laman Zing News pada 27 Mei.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken menilai bahwa China menjadi satu-satunya negara yang berniat membentuk kembali tatanan internasional dan semakin memiliki kekuatan ekonomi, diplomatik, militer dan teknologi untuk melakukannya.

Baca Juga: Ditinggal Pergi Rudiger dan Christensen, Chelsea Incar Kounde dari Sevilla

Tak hanya itu, Blinken juga menggambarkan hubungan antara AS dan China sebagai salah satu yang paling rumit, tetapi ia menekankan AS tidak menginginkan konflik atau perang dingin baru.

Selain itu, menteri luar negeri AS menegaskan bahwa Washington akan membentuk lingkungan strategis di sekitar Beijing untuk mempromosikan visinya tentang sistem internasional yang terbuka dan inklusif.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Blinken telah menyusun strategi investasi, asosiasi dan kompetisi.

Baca Juga: Perisic Jadi Buronan 2 Klub Top Eropa, Juventus Fokus dengan 2 Bintang Ini

Ini berarti pemerintahan Biden akan memfokuskan investasinya pada kekuatan inti negara, termasuk infrastruktur, rantai pasokan, penelitian, inovasi, dan pendidikan.

Khususnya mengenai teknologi, Blinken mengatakan AS tidak hanya perlu memimpin dalam pengembangan teknologi baru, tetapi juga membentuk cara penggunaannya di seluruh dunia.

Amerika Serikat akan bekerja sama dengan sekutu Asia dan Eropanya, terutama tiga anggota Quad lainnya, termasuk Australia, Jepang, dan India. Pemerintahan Biden juga akan terus mengembangkan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik.

Baca Juga: 6 Potret Emmeril Anak Sulung Ridwan Kamil yang Hilang di Sungai Aare Swiss

Mengenai Taiwan, dia mengatakan kebijakan AS terhadap pulau itu tidak akan berubah dan menambahkan bahwa pihaknya akan berkomitmen pada kebijakan Satu China.

Namun, Amerika Serikat akan terus membantu Taiwan dalam mempertahankan "pertahanan diri yang memadai" dan bekerja sama dengan pulau itu untuk kepentingan bersama.

Sebelumnya, pada 23 Mei, Presiden Biden mengumumkan kesiapannya menggunakan kekuatan untuk membela Taiwan. Namun hanya beberapa menit kemudian, Gedung Putih menegaskan bahwa AS tidak mengubah posisinya di Taiwan.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler