Emmanuel Macron: Saya Melindungi Kebebasan di Negara Ini, Karikatur Itu Bukan Proyek Pemerintah

1 November 2020, 12:11 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron /Instagram.com/@emmanuelmacron /

LINGKAR MADIUN- Pidato Presiden Prancis Emmanuel Macro yang sempat menjadi kontroversi dan memicu amarah umat islam sedunia. 

Macron mengaku dia mengerti apa yang dirasakan oleh umat muslim seluruh dunia. Perasaan itu terkait bagaimana media Charlie Hebdo membuat sebuah kartun yang berisikan tentang Nabi Muhammad SAW.

Namun, Macron masih menyebutkan bahwa 'Islam Radikal' adalah hal yang perlu ia lawan. Pasalnya ia menganggap radikalisme di Islam tersebut adalah ancaman bagi semua orang.

Dalam wawancara ekslusif bersama Al-Jazeera yang dikutip tim Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Soal Pernyataan Kontroversialnya, Emmanuel Macron: Karikatur Itu Bukan Proyek Pemerintah", Macron mengaku mengerti bagaimana situasi bisa menegang di antara para muslim yang ada di seluruh dunia berkat media Charlie Hebdo.

Baca Juga: Jelang Pemilihan Presiden AS, Obama Dukung Joe Biden dan Kritik Kinerja Trump

"Saya mengerti bagaimana sentimen tersebut diekspresikan dan saya menghormatinya. Tapi Anda juga harus mengerti posisi saya saat ini. Ada dua hal yaitu: untuk menciptakan ketenangan dan juga untuk melindungi hak-hak ini," kata Macron.

"Saya akan selalu melindungi negara ini dan kebebasan berbicara, menulis, berpikir, dan bahkan untuk menggambar," jelas Macron dalam pernyataannya.

Macron juga menyayangkan adanya distorsi yang terjadi di antara umat muslim terhadap pemerintah Prancis.

Orang dikatakan sering menganggap bahwa karikatur dan kartun Nabi Muhammad SAW tersebut berasal dari pemerintah sendiri.

Baca Juga: Dikecam Umat Islam Dunia, Presiden Prancis Macron Membela Diri

Padahal kartun tersebut dibuat oleh media kontroversial di sana yang bernama Charlie Hebdo.

"Saya rasa reaksi tersebut muncul dari hasil kebohongan dan juga distorsi dari kata-kata saya. Karena orang-orang mengerti bagaimana saya mendukung kartun tersebut," lanjutnya.

"Karikatur tersebut bukanlah proyek dari pemerintah, tetapi berkaitan dengan kebebasan dan independensi media koran yang tidak ada kaitannya dengan pemerintahan," tuturnya kembali.***(Alza Ahdira, Pikiran Rakyat)

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler