Presiden Turki Diserang Nitezen Setelah Hapus Bendera Taiwan, Pakar: Ini yang Membingungkan!

3 November 2020, 16:03 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan /Pixibay/geralt

LINGKAR MADIUN – Gempa bumi yang mengguncang Turki pada Jumat, 30 Oktober 2020, itu menjadi perhatian dunia. Berdondong-bondong negara dunia mengucapkan belasungkawa dan bantuan material.

Termasuk Taiwan merupakan salah satu yang memberi bantuan. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memposting serangkaian cuit bendera negara-negara yang memberi bantuan, pada hari Sabtu, 31 Oktober 2020. Dalam cuit itu, salah satunya adalah bendera Taiwan.

Baca Juga: Segera Dirilis November, Inilah Spesifikasi Realme Narzo 20 Pro

Baca Juga: Berikut 5 Kiper Terbaik Sepanjang Masa, Lev Yashin Mulai Berkarier dari Hoki Es

“Banyak terima kasih dari Republik Turki kepada semua negara sahabat dan organisasi internasional atas harapan baik dan pernyataan dukungan mereka setelah gempa bumi di Izmir," cuit Erdogan.

"Bendera Taiwan" ditemukan pada versi pertama cuit Erdogan, namun pada hari Minggu bendera tersebut sudah dihapus.

Baca Juga: Resmi Disahkan, Jubir Presiden Sebut UU Cipta Kerja untuk Masa Depan Indonesia Maju

Dalam cuit terbarunya itu, tidak ada "endera Taiwan, alhasil cuit Erdogan mendapat serangan dikolom komentar seperti "Turki tampaknya tunduk pada China," tulis salah satu pengguna Twitter.

Mereka berkomentar di bawah cuit Erdogan, meminta agar Turki meminta maaf. Bahkan, beberapa komentar menggunakan meme "bendera Taiwan".

Baca Juga: Beasiswa LPDP Pasca Sarjana Bagi Guru Dibuka Hingga 6 November 2020, Simak Jadwal dan Persyaratannya

"Bolehkah saya bertanya mengapa bendera Taiwan dihapus dari daftar negara sahabat? Harap tambahkan kembali dan tunjukkan rasa hormat," kata seorang pengguna internet dari Taiwan.

“Sebabnya Taiwan sama sekali bukan negara," balas pengguna Twitter lain.

Wang Jianmin, seorang Pakar Urusan Taiwan di Akademi Ilmu Sosial China, mengatakan Turki memiliki hubungan diplomati dengan China.

Baca Juga: Inilah 37 Daftar Produk Prancis yang Beredar di Masyarakat, Simak Ulasan Berikut Ini

Menututnya, Komunitas internasional mengakui bahwa Taiwan bukanlah sebuah negara, jadi itulah mengapa memasang "bendera" Taiwan adalah pelanggaran serius.

Lebih lanjut Wang mengatakan, karena Turki memiliki hubungan diplomatik dengan China, jadi menghapus cuit yang memasang "bendera Taiwan" menunjukkan kepatuhannya pada prinsip satu China. Bagi Wang, serangan dikomentar itu membingungkan dirinya.

Baca Juga: Joe Biden: Berantas Covid-19 dengan Kalahkan Trump

"Hampir semua negara di dunia mengakui prinsip satu-China, dan mereka yang menginginkan kemerdekaan Taiwan harus memiliki pemahaman yang jelas tentang situasi internasional dan kondisi mengetahui posisinya sendiri," kata Wang dikutip dari GlobalTimes.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: Global Times

Tags

Terkini

Terpopuler