Pilpres Amerika 2020 Semakin Memanas, Massa Trump Mulai Turun ke Jalan

6 November 2020, 12:59 WIB
Ilustrasi Donald Trump. /Pixabay/M. H. /

LINGKAR MADIUN- Aksi demo dilakukan oleh massa pendukung calon Presiden AS Donald Trump, mereka turun ke jalan meminta agar dihentikan proses penghitungan suara.

Sebagian besar pedemo menggelar aksi di kantong suara Trump di Phoenix, Arizona, Michigan, dan Detroit. Perhitungan suara mencatat Trump kalah dalam mengantongi suara elektoral di dua negara bagian tersebut.

Dalam aksi ini terjadi penangkapan terhadap 50 pedemo di New York dan 11 orang di Portland karena terdapat aksi bakar-bakaran dan bentrok dengan polisi.

Baca Juga: Dunia Idol Kpop dan Kutukan Tujuh Tahun yang Menghantui

Baca Juga: 25 Debut Music Video Grup Kpop yang Jadi Favorit Sepanjang Masa, Siapa yang ada di Top 3?

Baca Juga: Bagaikan Dua Sisi Mata Koin, Barcelona Impresif di Liga Champions, Tapi Tampil Loyo di La Liga

Para pendemo pendukung Partai Republik pecah setelah selisih tipis dari perolehan suara elektoral Trump dengan Biden.

Namun, kedua kubu masih memiliki peluang mengantongi 270 suara elektoral, sehingga peluang Trump kian tipis untuk memenangkan pilpres.

Sebelumnya, massa melakukan unjuk rasa dengan damai di taman pusat kota dan dihadiri oleh koalisi kelompok sayap kiri anti-kapitalis yang berorasi disertai musik. 

Baca Juga: Selain Hapus Denda, Jateng Berikan Undian Bayar Pajak Kendaraan Hingga Tanggal 10 November

Baca Juga: Dunia Idol Kpop dan Kutukan Tujuh Tahun yang Menghantui

Baca Juga: 25 Debut Music Video Grup Kpop yang Jadi Favorit Sepanjang Masa, Siapa yang ada di Top 3?

Pemimpin demo Evan Burchfield berkata ke AFP, kota itu memanfaatkan polisi sebagai alat penindas politik selama bertahun-tahun dan tidak akan ada yang berubah meski Joe Biden menang pilpres Amerika. 

Massa berkumpul di tepi sungai Portland bersumpah untuk mengawal hasil pilpres AS, dengan membentangkan spanduk bertuliskan "Hitung Setiap Suara" dan "Pemilihan Selesai. Pertarungan Berlanjut". 

Suasana kisruh terjadi ketika sejumlah demonstran membawa senjata api termasuk senapan, serta spanduk anti-rasialisme dan anti-imperialisme yang bergambar senapan dan bertuliskan "Kami Tidak Mau Biden. Kami Ingin Balas Dendam".

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler