Lingkar Madiun – WeChat, sebuah platform media sosial Cina, memblokir pesan Perdana Menteri Australia Scott Morrison di tengah perselisihan antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Cina terkait gambar yang diedit seorang tentara Australia.
Cina menolak permintaan maaf Morrison setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian mengunggah gambar seorang tentara Australia yang memegang pisau berlumuran darah di tenggorokan seorang anak Afghanistan pada hari Senin, 30 November 2020.
Baca Juga: Obama Samakan Konspirasi Pilpres AS 2020 dengan Sepak Bola
Baca Juga: Ini Hadits Nabi Muhammad SAW yang Dikutip Joe Biden Sambil Berjanji Akhiri Islamphobia
Amerika Serikat (AS) menyebut tindakan Cina atas gambar yang dimanipulasi secara digital tersebut sebagai titik terendah baru dalam hal penyebaran informasi yang salah.
Pada hari Selasa, 1 Desember 2020, Morrison membuat unggahan ke WeChat untuk mengkritik gambar palsu tersebut sambil memberikan pujian kepada komunitas Cina di Australia.
Dalam unggahan tersebut, Morrison membela cara Australia menangani penyelidikan kejahatan perang terhadap tindakan pasukan khusus di Afghanistan.
Baca Juga: Kate Middleton Terpilih Sebagai Anggota Kerajaan Paling Stylish di Eropa
Tak hanya itu, Morrison mengatakan Australia akan menangani berbagai masalah pelik secara transparan.