Network
LINGKAR MADIUN - Kamis 29 Januari 2021, Sekjen Antonio Guterres serta Dewan Keamanan PBB memerintahkan pasukan dan tentara bayaran asing untuk segera meninggalkan Libya.
Guterrres meminta mereka agar tidak mencampuri urusan Libya.
"Penting agar seluruh pasukan asing dan seluruh tentara bayaran asing terlebih dahulu bergeser ke Benghazi dan ke Tripoli dan, dari sana, mundur dan tinggalkan Libya, sebab warga Libya telah membuktikan bahwa, dengan tanpa campur tangan, mereka mampu menyelesaikan masalah-masalahnya," jelas Guterres
Sejak tahun 2014 Libya memang terpecah menjadi dua, yaitu Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui dunia di ibu Kota Tripoli di wilayah barat dan Militer Nasional Libya (LNA)
Baca Juga: Ketika Doamu Belum Terkabulkan, Mungkin Inilah Penyebabnya
Wilayah ini dipimpin oleh Khalifa Haftar, yang berbasis di wilayah timur.
Kemudian pecahan yang kedua pemerintahan yang menjadi saingan.
Pemerintahan itu menyepakati perang senjata pada Oktober, tetapi belum meninggalkan kaki dari Libya.
