Hari Ketiga Kudeta Myanmar, Biksu Turun Jalan Bersama Mahasiswa dan Pekerja: Terbesar Sejak Revolusi Saffron

- 8 Februari 2021, 13:30 WIB
Demonstrasi di Kota Yangon, memrotes kudeta militer Myanmar, Sabtu 6 Februari 2021
Demonstrasi di Kota Yangon, memrotes kudeta militer Myanmar, Sabtu 6 Februari 2021 /ANTARA/

LINGKAR MADIUN- Ribuan pengunjuk rasa anti-kudeta berbaris di kota-kota di seluruh Myanmar pada hari Senin, berdemonstrasi untuk hari ketiga berturut-turut menentang pencopotan dan penahanan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi oleh militer seminggu yang lalu.

Seruan untuk bergabung dalam protes dan untuk mendukung kampanye pembangkangan sipil telah tumbuh lebih keras dan lebih terorganisir sejak kudeta Senin lalu, yang menuai kecaman internasional yang meluas.

Di kota terbesar Yangon, sekelompok biksu berjubah kunyit berbaris di barisan depan protes hari Senin dengan para pekerja dan mahasiswa.

Baca Juga: 3 Penyebab Anak Menderita Penyakit Diabetes, Salah Satunya Obesitas Simak Ulasannya

Baca Juga: 5 Hal ini Akan Membuatmu Tenang Saat Dilanda Kesedihan, Salah Satunya Merenung

Mereka mengibarkan bendera Buddha warna-warni di samping spanduk merah dengan warna Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi, kata saksi mata.

"Bebaskan Pemimpin Kami, Hormati Suara Kami, Tolak Kudeta Militer," kata salah satu tanda. Tanda lainnya bertuliskan "Selamatkan Demokrasi" dan "Katakan Tidak pada Kediktatoran". Banyak pengunjuk rasa mengenakan pakaian hitam.

Protes yang melanda negara itu pada hari Minggu adalah yang terbesar sejak "Revolusi Saffron" yang dipimpin oleh para biksu Buddha pada tahun 2007 yang membantu mendorong reformasi demokrasi yang terhambat oleh kudeta 1 Februari.

Baca Juga: Mengenal tentang Depresi yang Menyebabkan Perasaan Sedih Sepanjang Waktu, Simak Ulasannya

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x