Facebook Blokir Media Australia, Enggan Setujui RUU Jurnalisme, PM Australia: Ini Adalah Ancaman

- 19 Februari 2021, 20:15 WIB
PM Australia, Scott Morrison Melabrak pemerintah China lewat WeChat
PM Australia, Scott Morrison Melabrak pemerintah China lewat WeChat /Instagram/@scottmorrison

LINGKAR MADIUN – Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada hari Jumat, 19 Februari 2021, mendesak Facebook untuk mencabut kebijakan pemblokiran terhadap semua media asal Australia dari platform tersebut.

Morrison pun mengajak agar Facebook kembali ke meja perundingan terkait bisnis penerbitan berita.

Baca Juga: Elon Musk Tuding Facebook Dalang Kerusuhan di Capitol AS

Baca Juga: WeChat Blokir PM Australia Buntut Perselisihan Gambar Rekayasa

Morrison juga memperingatkan Facebook bahwa negara lain akan mengikuti langkah Pemerintah Australia  untuk membuat perusahaan raksasa digital tersebut membayar konten jurnalisme.

Perdana Menteri Scott Morrison menggambarkan keputusan Facebook untuk mencegah warga Australia mengakses berita di platform tersebut sebagai ancaman.

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Ulang tahun ke-25, Ini Kejutan Istimewa untuk Penggemarnya

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Dianggap Paling Sadis di ‘Knowing Bros’? Ternyata Ini Alasannya

Nyatanya, pemblokiran tersebut malah semakin meningkatkan perselisihan dengan Pemerintah terkait kewajiban untuk membayar media pemberitaan bagi perusahaan besar di bidang digital yang ingin menampilkan berita dari media tersebut.

"Ide untuk menutup situs mereka kemarin merupakan semacam ancaman. Saya tahu bagaimana warga Australia akan menanggapi hal ini dan menurut saya keputusan ini bukanlah langkah yang baik bagi pihak mereka," kata Morrison.

Baca Juga: Australia Desak Ribuan Warga Perth Tinggalkan Rumah Akibat Kebakaran Hutan, Begini Kisahnya!

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Ulang tahun ke-25, Ini Kejutan Istimewa untuk Penggemarnya

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Dianggap Paling Sadis di ‘Knowing Bros’? Ternyata Ini Alasannya

"Mereka harus bergerak cepat untuk menghadapi permasalahan ini, kembali berdiskusi, dan menyelesaikannya," tambahnya.

Pemblokiran yang dilakukan Facebook sontak mengundang kemarahan dari warga Australia karena dianggap ceroboh.

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Ulang tahun ke-25, Ini Kejutan Istimewa untuk Penggemarnya

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Dianggap Paling Sadis di ‘Knowing Bros’? Ternyata Ini Alasannya

Pasalnya, Facebook memutus akses di saat pandemi, yang tentu akan berimbas pada layanan kesehatan masyarakat dan layanan darurat.

Bahkan, media Australia pun memuat tajuk utama, "'Fakebook' menunjukkan bahwa yang penting adalah profit, bukan manusia.”

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Ulang tahun ke-25, Ini Kejutan Istimewa untuk Penggemarnya

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Dianggap Paling Sadis di ‘Knowing Bros’? Ternyata Ini Alasannya

Pemblokiran tersebut itu merupakan tanggapan Facebook terhadap Dewan Perwakilan Rakyat pada yang mengesahkan RUU pada hari Rabu, 17 Februari 2021.

Baca Juga: Sri Mulyani Cerita Indonesia Utang 15 Triliun Rupiah dari Australia, Untuk Apa?

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Ulang tahun ke-25, Ini Kejutan Istimewa untuk Penggemarnya

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Dianggap Paling Sadis di ‘Knowing Bros’? Ternyata Ini Alasannya

RUU ini akan memaksa Facebook dan Google membayar perusahaan media Australia dengan kompensasi yang adil untuk konten jurnalisme yang ditautkan oleh platform tersebut.

Google telah menanggapi pengesahan RUU ini dengan membuat kesepakatan konten lisensi dengan perusahaan media besar Australia di bawah model News Showcase-nya sendiri.

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Ulang tahun ke-25, Ini Kejutan Istimewa untuk Penggemarnya

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Dianggap Paling Sadis di ‘Knowing Bros’? Ternyata Ini Alasannya

Rupert Murdoch’s News Corp. telah mengumumkan kesepakatan bersakala besar dengan Google yang mencakup cara kerjanya di Amerika Serikat dan Inggris serta Australia.

Organisasi media utama Australia, Seven West Media, juga melakukan kesepakatan awal pekan ini. Rival Nine Entertainment dikabarkan melakukan pakta sendiri, dan Australian Broadcasting Corp. milik negara tengah bernegosiasi.

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Ulang tahun ke-25, Ini Kejutan Istimewa untuk Penggemarnya

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Dianggap Paling Sadis di ‘Knowing Bros’? Ternyata Ini Alasannya

Rencananya, Morrison akan mendiskusikan RUU ini dengan para pemimpin India, Inggris, Kanada, dan Prancis.

“Ada banyak kepentingan dunia mengenai apa yang telah dilakukan Australia. Itulah mengapa saya mengundang Google dan Facebook untuk terlibat secara konstruktif karena mereka tahu bahwa apa yang akan dilakukan Australia di sini kemungkinan besar akan diikuti oleh banyak yurisdiksi negara Barat lainnya,” kata Morrison.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Associated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah