Baca Juga: 5 Tips Budidaya Pepaya Menggunakan Pot yang Mudah dan Simpel di Rumah, Simak Ulasannya Disini
Min Aung Hlaing telah berjanji untuk mengadakan pemilihan baru dan menyerahkan kekuasaan kepada pemenang, tetapi tidak memberikan kerangka waktu yang jelas.
Kudeta pada 1 Februari menghentikan langkah tentatif Myanmar menuju demokrasi setelah hampir 50 tahun pemerintahan militer dan telah menuai kecaman dan sanksi dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya, dan meningkatnya keprihatinan di antara tetangganya.
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan rekan-rekannya di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akan berterus terang ketika mereka bertemu melalui video call pada hari Selasa dan akan memberi tahu perwakilan militer Myanmar bahwa mereka terkejut dengan kekerasan tersebut.
Baca Juga: Denny Darko Terawang Nasib Gibran Rakabuming Saat Menjabat Sebagai Walikota Solo: Hati-Hati!
Baca Juga: 4 Shio Hokinya Melesat Selama Bulan Maret 2021, Mendadak Bergelimang Uang dan Kaya Raya
Dalam wawancara televisi Senin malam, dia mengatakan ASEAN akan mendorong dialog antara Suu Kyi dan junta.
“Ada kepemimpinan politik ... dan ada kepemimpinan militer, di sisi lain. Mereka perlu bicara, dan kami perlu membantu menyatukan mereka, ”katanya.
ASEAN mengelompokkan Myanmar, Singapura, Filipina, Indonesia, Thailand, Laos, Kamboja, Malaysia, Brunei, dan Vietnam.
Tetapi upaya ASEAN untuk terlibat dengan militer Myanmar mendapat teguran keras dari kelompok-kelompok dalam gerakan anti-kudeta, termasuk komite anggota parlemen yang digulingkan yang telah menyatakan junta sebagai kelompok "teroris".***