LINGKAR MADIUN- Pasukan keamanan di Myanmar mengintensifkan tindakan keras mereka terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta pada hari Senin 15 Februari 2021, berusaha untuk memadamkan demonstrasi skala besar yang menyerukan junta militer yang merebut kekuasaan awal bulan ini untuk mengembalikan pemerintahan terpilih.
Lebih dari 1.000 pengunjuk rasa berunjuk rasa di depan Bank Ekonomi Myanmar di Mandalay, kota terbesar kedua di negara itu.
Setidaknya 10 truk penuh tentara dan polisi tiba dan mulai menembakkan ketapel ke arah pengunjuk rasa bahkan sebelum mereka turun dari truk, menurut seorang fotografer yang menyaksikan kejadian tersebut.
Tentara dan polisi kemudian menyerang para pengunjuk rasa dengan tongkat dan ketapel, dan polisi terlihat mengarahkan senjata panjang ke udara di tengah suara yang menyerupai tembakan.
Media lokal melaporkan bahwa peluru karet juga ditembakkan ke arah massa, dan beberapa orang terluka.
Polisi juga terlihat menodongkan senjata ke arah para pengunjuk rasa.
Di ibu kota, Naypyidaw, pengunjuk rasa berkumpul di luar kantor polisi menuntut pembebasan sekelompok siswa sekolah menengah yang ditahan saat bergabung dalam kegiatan anti-kudeta.