LINGKAR MADIUN- Es laut di wilayah pesisir Kutub Utara mungkin menipis hingga dua kali lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, menurut sebuah studi baru, dengan implikasi yang mengkhawatirkan bagi perubahan iklim.
Analisis yang dipimpin oleh para peneliti di Inggris University College London (UCL), menyimpulkan es di wilayah pesisir menipis pada tingkat 70 sampai 100 persen lebih cepat dari konsensus yang ditetapkan.
Penilaian ulang yang dramatis dilakukan setelah tim menggunakan peta kedalaman salju yang lebih mutakhir di atas es, yang telah mundur selama beberapa dekade saat planet ini menghangat.
Baca Juga: 4 Shio Ini Akan Jadian dan Dilamar Pasangan di Bulan Juni, Pertengahan Tahun Penuh Kebahagiaan
"Kami percaya perhitungan baru kami adalah langkah maju yang besar dalam hal menafsirkan data yang kami miliki dari satelit secara lebih akurat," kata profesor UCL Julienne Stroeve, yang ikut menulis studi yang diterbitkan dalam jurnal The Cryosphere.
Wilayah, rumah bagi jutaan kilometer persegi es yang penting untuk menjaga planet ini tetap dingin, memanas tiga kali lipat dari tingkat global, kata Stroeve.
Ketebalan es laut diperkirakan dengan mengukur ketinggian es di atas air. Tapi pengukuran itu terdistorsi oleh salju yang menimbang es yang mengapung.