Network
LINGKAR MADIUN - Virus corona baru di balik pandemi menyebabkan penyakit pernapasan yang disebut COVID-19. Gejala yang paling umum adalah demam, batuk, dan masalah pernapasan. Jarang, itu juga dapat menyebabkan infeksi mata yang disebut konjungtivitis.
Berdasarkan data sejauh ini, dokter percaya bahwa 1%-3% penderita COVID-19 akan mengalami konjungtivitis atau disebut juga mata merah.
Itu terjadi ketika virus menginfeksi jaringan yang disebut konjungtiva, yang menutupi bagian putih mata Anda atau bagian dalam kelopak mata Anda. Gejalanya termasuk jika mata merah, bengkak, dan gatal.
Jika Anda memiliki konjungtivitis, itu tidak berarti Anda memiliki COVID-19. Penyebab yang lebih mungkin adalah berbagai virus, bakteri, bahan kimia, dan alergen yang dapat mengiritasi mata Anda.
Banyak bentuk konjungtivitis hilang dengan perawatan yang dijual bebas dalam waktu sekitar 1-2 minggu.
Baca Juga: Cek Fakta: Ustadz Abdul Somad Dikabarkan Meninggal Dunia, Benarkah? Begini Penjelasannya
Tetapi jika Anda juga mengalami demam, batuk, atau sesak napas, tanyakan kepada dokter Anda apa, jika ada, yang harus Anda lakukan. Hubungi sebelum Anda pergi ke rumah sakit atau pusat medis untuk melihat apakah aman untuk Anda kunjungi dan untuk instruksi kedatangan Anda.
Virus corona baru, bernama SARS-CoV-2, ditularkan terutama melalui tetesan dari batuk atau bersin. Partikel-partikel ini paling sering masuk melalui hidung atau mulut serta mata Anda.
