Polymastia ini tidak memiliki gejala awal karena ASI bisa saja muncul dari tempat yang tidak terduga.
Baca Juga: Mardigu Wowiek Bongkar Cara Tiongkok Kuasai Dunia Ternyata Seperti Ini
“Pada kasus polymastia ini, wanita tidak akan tahu mereka memiliki kelenjar susu tambahan sampai mereka hamil dan menyusui,“ ujar dokter yang enggan disebutkan namanya itu.
Polymastia ini dialami oleh setidaknya 6 persen wanita dari seluruh dunia. Walaupun polymastia ini tidak membahayakan kesehatan, tapi kadang keberadaannya mengganggu karena ‘tidak normal‘.
“Umumnya wanita yang mengalami polymastia merasakan ketidak nyamanan dan panik. Tapi polymastia tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius,“ ujar sang dokter.
Baca Juga: Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan Curigai Ada Sabotase Dalam Bencana Kebakaran Hutan
Karena polymastia bukan suatu penyakit, maka tidak ada obat yang bisa meredakan kelainan ini. Wanita yang didiagnosis dengan polymastia harus sabar hingga tubuh berhenti memproduksi ASI.
Sayangnya, belum ada penelitian lebih lanjut mengenai apakah nutrisi yang dikeluarkan oleh jaringan selain payudara ini sama atau berbeda.
Belum ada penelitian mengenai boleh tidaknya bayi diberi ASI yang dihasilkan dari jaringan polymastia ini.
Baca Juga: Terungkap Beginilah Cara Korea Utara Mengawasi Warganya Hingga Tak Ada yang Bisa Berkutik