Terancam oleh Taliban, Warga Afghanistan Ramai-ramai Mencari Visa Suaka ke Amerika Serikat

- 16 Agustus 2021, 16:53 WIB
Merasa Terancam oleh Taliban, Warga Afghanistan Ramai-ramai Mencari Visa Suaka ke Amerika Serikat
Merasa Terancam oleh Taliban, Warga Afghanistan Ramai-ramai Mencari Visa Suaka ke Amerika Serikat /Al Jazeera

LINGKAR MADIUN - Semenjak lalu lalang pasukan Taliban membawa senjata di sudut-sudut Kota Kabul, banyak warga Afghanistan yang khawatir dan mulai mencari suaka ke negara lain.

Salah satu warga Afghanistan tersebut adalah mahasiswi yang akan lulus kuliah bernama Aisha Khurram, dimana saat ia akan berangkat ke Kampus ia dipaksa pulang lagi oleh pasukan Taliban yang barusaja menguasai kota.

Saat ia berjalan pulang, Kota Kabul Afghanistan benar-benar diluar dugaannya. Perempuan berusia 22 tahun itu melihati pemuda-pemuda berumur 18 tahunan menenteng senjata yang membuatnya takut bukan kepalang.

Baca Juga: Kisah Pilu Perempuan Afghanistan Dipaksa Berhenti Bekerja Oleh Kelompok Taliban

Dilansir Lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari AP Agency, dijelaskan bahwa Kota Kabul yang dihuni oleh 6 Juta warga itu menjadi ricuh tidak terkendali.

Banyak sekali warga Afghanistan yang mendekati kedutaan-kedutaan negara-negara barat. Seperti Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris.

Pencari suaka itu mulai khawatir dan sudah putus asa, dimana Taliban akan memerintah lagi di Afghanistan dengan keras dan penuh tekanan.

Baca Juga: Khawatir Diserang Taliban, Maskapai Penerbangan Ubah Rute Hindari Wilayah Udara Afghanistan

Termasuk juga bagi Aisha Khurram, ia diberitahu professornya kalau mungkin ia tidak akan pernah diwisuda selamanya.

Padahal beberapa bulan lagi, ia bilang ia akan diwisuda. Ia sudah menyiapkan proses wisudanya itu sejak lama dan tidak ada terbersit dipikirannya akan berakhir seperti ini.

Sebagai perempuan, Aisha Khurram tidak akan diperbolehkan sekolah tinggi oleh Taliban saat menduduki Afghanistan nanti.

Baca Juga: Presiden Afghanistan ‘Kabur‘ Saat Taliban Kepung Ibu Kota untuk Hindari Pertumpahan Darah

“Masa depanku dipertaruhkan, hidupku dipertaruhkan,” kata Aisha Khurram.

Kota Kabul saat malam menjadi sangat gelap karena adanya sabotase listrik oleh Taliban. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga jam malam.

Tidak ada yang berani keluar saat malam hari, Kabul memang benar-benar mencekam.

Baca Juga: Amerika Serikat Turunkan Bendera di Kedutaan Besar Kabul, Tandai Berakhirnya Intervensi Asing di Afghanistan

Aisha Khurram sebenarnya tidak ingin pergi dari Afghanistan, hal itu juga tidak ada dalam pikirannya.

Namun karena kondisinya yang seperti ini, Aisha Khurram sekarang berusaha untuk mencari suaka di negara-negara barat.

Aisha Khurram cukup naif dan kecewa dengan apa yang dilakukan oleh Amerika Serikat saat ini. Dimana mereka meninggalkan Afghanistan begitusaja, tanpa ada perjanjian damai diantara Taliban dan Pemerintah Republik.

Baca Juga: Taliban Kembali Berkuasa, Sekjend PBB Khawatirkan Nasib Perempuan dan Anak di Afghanistan

Sekarang, pasukan Amerika Serikat sudah mulai menarik diri dari Kabul. Laporan terakhir, pasukan tambahan yang ditugaskan oleh Biden sudah datang.

Tugas mereka adalah mengamankan berkas-berkas penting dan menyelamatkan warga Amerika Serikat secepatnya.***

Editor: Yoga Adi Surya

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah