Taliban Berkuasa Terjadi Pertumpahan Darah di Afghanistan, Menteri Pertahanan Inggris: Dunia Perlu Membantunya

- 16 Agustus 2021, 20:25 WIB
Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace
Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace /dok. Reuters/

LINGKAR MADIUN - Pasukan Inggris dan NATO tidak akan kembali ke Afghanistan untuk memerangi Taliban, kata menteri pertahanan Inggris, setelah kelompok itu menguasai Kabul menyusul serangan nasional yang hebat.

Ben Wallace mengatakan kepada Sky News pada hari Senin bahwa "tidak ada rencana bahwa kami akan kembali" karena laporan pertumpahan darah di ibukota Afghanistan memicu kekhawatiran akan krisis kemanusiaan yang menjulang.

“Saya mengakui bahwa Taliban mengendalikan negara itu,” kata Wallace.

Pengambilalihan cepat kelompok itu adalah "kegagalan komunitas internasional", Wallace kemudian mengatakan kepada BBC, menggambarkan intervensi selama 20 tahun yang dipimpin oleh Amerika Serikat sebagai pekerjaan yang baru setengah selesai.

Baca Juga: Peringati HUT RI Ke-76, Inilah Lirik Lagu 'Indonesia Raya' 3 Stanza Ciptaan WR Supratman

Baca Juga: Deretan Fakta Tentang Negara Afghanistan yang Dikuasai Taliban, Negara Penghasil Opium Terbesar di Dunia

“Kita semua tahu bahwa Afghanistan belum selesai. Ini adalah masalah yang belum selesai bagi dunia dan dunia perlu membantunya, ”katanya.

Wallace menunjuk pada penggulingan Taliban dari kekuasaan setelah serangan 11 September 2001 dan kematian pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden sebagai bukti bahwa "setengah misi ... sepenuhnya berhasil", tetapi memperingatkan ancaman yang akan datang terhadap keamanan global sebagai kelompok itu bangkit kembali.

Dia sebelumnya menuduh mantan Presiden AS Donald Trump telah menengahi “kesepakatan busuk” dengan Taliban yang memungkinkan mereka kembali dengan latar belakang penarikan pasukan asing yang tergesa-gesa.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x