AS Perlahan Melemah dan Mundur, China Justru Dukung Taliban dengan Investasi Pertambangan Afghanistan

- 18 Agustus 2021, 18:20 WIB
AS Perlahan Melemah dan Mundur, China Justru Dukung Taliban dengan Investasi Pertambangan Afghanistan
AS Perlahan Melemah dan Mundur, China Justru Dukung Taliban dengan Investasi Pertambangan Afghanistan /

Baca Juga: Dikabarkan Berjibaku dengan Pandemi Corona, Kini Korea Utara Menyatakan Bebas dari Kasus Aktif Covid-19

Sementara Moskow menganggap Taliban sebagai organisasi teroris, Kementerian Luar Negerinya telah mengatakan bahwa kantor penghubung politik para mullah bukanlah satu seperti yang dilakukan Pemerintahan Trump dan Biden ketika mereka bernegosiasi dengan Taliban.

Menandakan penerimaan Taliban sebagai entitas militer dan pemerintah yang sah, Kementerian Luar Negeri China menjamu pemimpin politik senior Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar pada akhir Juli. Sejak itu, media yang dikelola pemerintah telah menggarisbawahi komitmen Beijing untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Amerika Serikat.

Hal ini disambut baik oleh Taliban yang telah mengundang China untuk berperan dalam pembangunan ekonomi. Di Asia Tengah, China telah menginvestasikan modal yang signifikan dalam proyek infrastruktur di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI).

Baca Juga: Aldi Taher Jual Mobil Seharga Rp 35 Juta Untuk Biaya Lahiran, Mau Beli?

Baca Juga: Berbagi Kisah Sulitnya Mencari Kerja, Dian Sastro: Nggak Cuma Modal Terkenal

Tidak ada alasan untuk percaya bahwa Taliban ingin mengganggu program Sabuk dan Jalan yang sudah berlangsung. Dan masa depan sudah dinegosiasikan. Afghanistan dan China pada prinsipnya sepakat untuk memperdalam kerja sama BRI meskipun ada ketidakpastian atas situasi keamanan terkait penarikan pasukan AS.

Kuncinya adalah pembangunan koridor China-Pakistan yang juga akan melibatkan Afghanistan yang dikuasai Taliban. Seharusnya tidak mengherankan ketika China menjadi pendukung keuangan utama ke Afghanistan yang dikuasai Taliban melalui royalti dan pajak yang dibayarkan untuk mempercepat proyek pertambangan.

Terlepas dari potensi kolaborasi pemerintah Taliban-China, proyek infrastruktur besar di Afghanistan tidak diragukan lagi berisiko di tengah penarikan AS. Ini termasuk pipa gas Turkmenistan-Afghanistan-Pakistan India atau TAPI.

Konstruksi TAPI dihentikan pada 1990-an karena ketidakstabilan politik selama masa kekuasaan pertama Taliban (1996-2001), tetapi kemudian dihidupkan kembali pada 2018. Meskipun pengembangan proyek didukung oleh pejabat senior Taliban, sifat konflik dapat menghentikan konstruksi karena migrasi massal dan kekerasan.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Forbes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah