AS Perlahan Melemah dan Mundur, China Justru Dukung Taliban dengan Investasi Pertambangan Afghanistan

- 18 Agustus 2021, 18:20 WIB
AS Perlahan Melemah dan Mundur, China Justru Dukung Taliban dengan Investasi Pertambangan Afghanistan
AS Perlahan Melemah dan Mundur, China Justru Dukung Taliban dengan Investasi Pertambangan Afghanistan /

Baca Juga: Aldi Taher Jual Mobil Seharga Rp 35 Juta Untuk Biaya Lahiran, Mau Beli?

Baca Juga: Berbagi Kisah Sulitnya Mencari Kerja, Dian Sastro: Nggak Cuma Modal Terkenal

Lalu ada bagian Afghanistan dari proyek CASA-1000? sebuah inisiatif regional yang dirancang untuk mengekspor kelebihan tenaga air dari Asia Tengah yang kaya energi ke Asia Selatan yang miskin energi melalui jaringan listrik yang terhubung.

Demikian pula, proyek konstruksi kereta api multi-miliar dolar yang menghubungkan Uzbekistan dan Pakistan melalui Mazari-Sharif dan akhirnya Kabul dan Peshawar kemungkinan akan tertunda. Ini akan menjadi pembukaan besar bagi ekspor Asia Tengah ke pelabuhan Pakistan di Samudra Hindia.

Ketika Taliban menguasai negara itu, perusahaan kereta api pasti akan menghadapi masalah dalam menyediakan keamanan dan merekrut pekerja terampil untuk bekerja di negara itu. Berkurangnya bantuan perlindungan, keuangan, dan kemanusiaan AS ke Afghanistan telah menghadirkan peluang bagi aktor-aktor berbahaya dari Beijing hingga Pyongyang dan dari Moskow hingga Teheran.

Baca Juga: Aldi Taher Jual Mobil Seharga Rp 35 Juta Untuk Biaya Lahiran, Mau Beli?

Baca Juga: Berbagi Kisah Sulitnya Mencari Kerja, Dian Sastro: Nggak Cuma Modal Terkenal

Implikasi yang berasal dari salah urus strategis AS dan penarikan pasukan secara tiba-tiba meluas melampaui pembangunan ekonomi. Pemahaman yang jelas tentang kegagalan AS untuk memprediksi secara bermakna kecepatan serangan Taliban yang menghancurkan telah sangat merusak kredibilitas kita di mata musuh dan sekutu.

Amerika Serikat yang tidak mempertahankan komitmennya dan tidak melindungi sekutu dan asetnya mengundang agresi dari lawan, dan perhatian dari sekutu. Bagi China, dampak tersebut dapat memicu serangan terbuka ke Taiwan.

Sementara Rusia dapat menggunakan kekalahan tersebut sebagai katalis untuk lebih melibatkan diri dalam urusan negara-negara Baltik, Belarusia, Ukraina, dan mengancam Polandia. Yang penting, kekalahan AS telah memberi musuh jihad dorongan moral yang signifikan yang dapat memicu upaya destabilisasi Timur Tengah.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Forbes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah