Network
LINGKAR MADIUN - Hingga detik ini, rakyat Palestina masih terus berusaha untuk mendapatkan kembali tanah airnya dari jajahan Israel.
Usaha yang dilakukan tersebut tentu tidak mudah, karena sebagian besar rakyat Palestina yang menentang Israel akan dipenjara.
Ada banyak warga Palestina yang harus mendekam di penjara, salah satunya adalah Shuaa Jalal Kamamji.
Baca Juga: Rasulullah SAW Bocorkan 3 Ciri Istri Terbaik dan Ahli Surga, Idaman Para Suami dalam Berumah Tangga
Shuaa Jalal Kamamji adalah seorang tahanan Palestina yang harus menerima hukuman kurungan selama 25 tahun karena mencoba melawan Israel.
Menurut Masyarakat Tahanan Palestina (PPS), dijelaskan bahwa Shuaa Jalal Kamamji sudah sejak tahun 2003 hidup di dalam penjara.
PPS menyatakan bahwa Shuaa Jalal Kamamji tidak boleh dijenguk, tidak boleh mengunjungi keluarganya, dan tidak boleh ke mana-mana.
Baca Juga: Ramal Pandemi Covid-19 Meledak di Seluruh Titik di Indonesia, Indigo: Sekarang Larinya ke Sulawesi?
Shuaa Jalal Kamamji adalah korban dari kebijakan hukum sewenang-wenang yang dibuat oleh Israel.
Sebagai informasi, Kamamji ditangkap otoritas Israel pada 29 Agustus 2003 lalu karena aktivitas politiknya dalam melawan kependudukan Israel.
Shuaa Jalal Kamamji adalah seorang sarjana sejarah yang diseret masuk penjara setelah aktivitas politiknya diketahui intelejen Israel.
Meski sudah dikurung Israel selama 18 tahun, Kamamji tidak putus asa. Di penjara, ia memilih untuk menghapalkan Al-Qur'an.
Menurut Komisi Tahanan dan Mantan Tahanan, ada sekitar 4.400 tahanan Palestina dalam penjara Israel, termasuk 39 wanita, 140 anak di bawah umur, 600 tahanan sakit, dan 350 tahanan administratif.
Sebanyak 570 narapidana saat ini juga menjalani berbagai hukuman yang berlaku seumur hidup.
Baca Juga: Witan Sulaeman Resmi Gabung Lechia Gdansk, Netizen Indonesia: Auto Follow Lagi
Shuaa Jalal Kamamji adalah salah satu orang yang harus mengalami ketidakadilan tersebut, karena dipenjara oleh otoritas Israel tanpa dalih yang jelas. ***
