Inilah Fakta Hubungan ‘Mesra‘ Antara China dan Taliban, Untung Sektor Ekonomi dan Militer

- 7 September 2021, 10:00 WIB
Taliban Berjanji Akan Membangun Kembali Afghanistan Bersama Tiongkok
Taliban Berjanji Akan Membangun Kembali Afghanistan Bersama Tiongkok /XINHUA/VIA REUTERS

LINGKAR MADIUN – Dilaporkan China adalah negara pertama yang mendukung kembalinya kekuasaan Taliban atas Afghanistan.

China diuntungkan atas mundurnya Amerika Serikat (AS) yang memalukan dari Afghanistan.

Para pejabat Taliban dan China menganggap mundurnya AS menyebabkan power Amerika berkurang di mata dunia.

Baca Juga: Mengejutkan, Inilah Manfaat Terapi Lintah yang Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit, Salah Satunya Diabetes

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengutip kematian tragis Zaki Anwari, seorang bintang sepak bola remaja yang jatuh hingga tewas ketika ia mencoba berpegangan pada roda pendaratan C-17 Amerika yang akan berangkat.

“Mitos Amerika turun (Amerika bukan negara yang bisa menolong). Semakin banyak orang yang sadar,” kata juru bicara, Hua Chunying, 20 Agustus kemarin seperti yang dilaporkan Reuters dan dikutip LINGKAR MADIUN.

Baca Juga: Pemimpin Tertinggi di China, Inilah Hal yang Membuat Xi Jinping Sangat Dicintai Rakyatnya

China pun mengungkapkan bahwa mereka lebih berhati-hati tentang kepergian Amerika sebagai saingannya dari tanah Afghanistan.

Di sisi lain, China juga harus berhati-hati untuk menjalin kerja sama dengan Taliban karena kemungkinan tumbuhnya kelompok ekstrimis Islam sangat besar di Afghanistan.

Sekarang, China juga berfokus untuk menghadapi AS yang lebih bebas karena sudah menyudahi hubungannya dengan Afghanistan.

Baca Juga: Pasar Modal di China Diproyeksikan Tetap Meningkat, Pemerintah China Pilih Permudah Aturan Permodalan

“Walaupun mereka bekerja sama, China cenderung melihat Afghanistan sebagai jebakan dan akan berhati-hati untuk mengambil peran yang terlalu menonjol di sana,” kata Andrew Small, seorang rekan senior di German Marshall Fund.

Small menambahkan bahwa China melihat gerakan Islam radikal di Afghanistan sebagai ancaman yang inheren (permanen).

Walaupun begitu, disebutkan bahwa China dan Taliban menjalin hubungan ‘mesra‘ bahkan jauh sebelum Taliban menduduki tampuk kekuasaan Afghanistan.

Baca Juga: Ratusan Fasilitas Kesehatan di Afghanistan Terancam Ditutup, WHO: Akan Ada Peningkatan Penyakit dan Kematian

China menjalin hubungan baik saat Amerika masih mengintervensi Afghanistan dengan pasukan militernya.

Sebelum pejuang Taliban mengakuisisi Kabul, para pemimpin senior Taliban telah mengeratkan hubungan diplomatik dengan China.

China pun bersedia menjadi tuan rumah delegasi yang dipimpin oleh kepala kantor politik Taliban, Adbul Ghani Baradar, untuk melakukan pembicaraan di Tianjin pada bulan Juli dengan Menteri Luar Negeri Wang Yi untuk menandakan apa yang disebut pejabat China sebagai ‘hubungan persahabatan‘ mereka.

Baca Juga: Taliban Berhasil Merebut Panjshir, Pasukan Aliansi Utara Afghanistan Berhamburan Keluar Negeri

Pada pertemuan itu, Taliban menawarkan jaminan keamanan kepada pejabat China bahwa Taliban tidak akan menggunakan wilayah perbatasan China-Afghanistan sebagai basis militer dan serangan Taliban.

Taliban menjanjikan perlindungan militer, sedangkan China menjanjikan penguatan sektor eksternal Afghanistan, terutama dari sektor ekonomi.

Baca Juga: Militer Myanmar Bebaskan Biksu Anti-Muslim yang Dipenjara Atas Tuduhan Penghasutan

“China adalah mitra terpenting kami dan mewakili peluang fundamental dan luar biasa bagi kami,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah