LINGKAR MADIUN – Sudah menjadi rahasia umum bahwa industri peternakan menghabiskan banyak energi dan menghasilkan emisi karbon dalam prosesnya.
Hewan ternak, seperti sapi, akan menghasilkan gas yang berkontribusi pada emisi karbon lebih banyak dengan kotoran mereka yang mengandung amonia.
Meskipun amonia tidak secara langsung berkontribusi pada kenaikan suhu bumi, itu adalah emisi berbahaya yang dapat mencemari persediaan air dan tanah setempat, merusak kesehatan manusia, hewan, dan ekosistem yang lebih luas.
Awal tahun 2021, para peneliti Jerman menemukan bahwa memberi makan rumput laut pada sapi dapat mengurangi emisi metana kotoran sapi lebih dari 80 persen.
Tetapi untuk mengatasi masalah amonia, para ilmuwan harus menggunakan cara inovatif lain.
“Biasanya sapi tidak mampu mengendalikan buang air besar atau buang air kecil,” kata psikolog hewan Dr. Jan Langbein.
Baca Juga: Hewan Peliharaan Bisa Menularkan Covid-19? Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini
“Sebetulnya, sapi, seperti banyak hewan lain atau hewan ternak, mereka cukup pintar dan mereka bisa belajar banyak. Mengapa mereka tidak bisa belajar menggunakan toilet?,” papar Dr. Langbein
Lucunya, dilansir LINGKAR MADIUN dari Science Focus, ternyata, sapi bisa dilatih menggunakan toilet seperti anak-anak.