Ingkar Janji Perihal Kerjasama, Duta Besar Prancis Sebut Australia Kekanak-kanakan

- 8 Oktober 2021, 12:00 WIB
Indonesia tertarik dengan kapal selam Scorpene buatan Prancis
Indonesia tertarik dengan kapal selam Scorpene buatan Prancis /Asian Military Review

LINGKAR MADIUN – Hubungan Prancis dan Australia tidak terlalu baik sekarang, karena Prancis keberatan dengan sikap Australia yang membatalkan perjanjian perihal pengadaan ketahanan militer.

Australia pun melanjutkan perjanjian dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris yang membuat Prancis marah besar.

Baca Juga: Parah, Imam Gereja Katolik Prancis Ketahuan Cabuli 200 Ribu Anak dalam 70 Tahun Terakhir

Prancis pun menuntut Australia untuk memberi tahu rencana yang akan dilakukan AS dan Australia di balik perjanjian mereka.

Australia pun menyatakan bahwa mereka tidak dapat memberi tahu Prancis tentang pembicaraan rahasianya dengan Amerika Serikat dan Inggris untuk membangun kapal selam nuklir.

Baca Juga: Gereja di Prancis Jadi Sarang Pedofilia, Anak Laki-laki yang Menjadi Korban Mencapai 80 Persen

Hal inilah yang membuat Prancis berang dan menyebut Australia bersikap kekanak-kanakan, utusan Prancis untuk Canberra mengatakan pada hari Jumat, 8 Oktober 2021.

Dilansir LINGKAR MADIUN dari Reuters, Australia meninggalkan kesepakatan senilai $40 miliar atau sekitar Rp568 triliun dengan Grup Angkatan Laut Prancis untuk membangun armada kapal selam konvensional bulan lalu.

Baca Juga: Australia Batalkan Kerja Sama Kapal Selam, Dubes Prancis: Kesalahan Diplomatik yang Besar

Australia pun disebut ingkar janji dan akan membangun setidaknya delapan kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi AS dan Inggris setelah mencapai kemitraan keamanan trilateral dengan kedua negara tersebut.

Pembatalan itu membuat marah Prancis, yang menuduh Australia dan Amerika Serikat menikamnya dari belakang dengan mengadakan pembicaraan tanpa memberi tahu mereka.

Baca Juga: Jalin Komunikasi, AS dan China Rencanakan Pertemuan, Biden Ingin ‘Bersaing‘ Dengan Sehat

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan dia benar-benar menyampaikan keprihatinan dengan Paris atas kontrak Grup Angkatan Laut yang bermasalah di sini.

Tetapi Morrison tidak dapat mengungkapkan diskusi dengan Amerika Serikat sampai kemitraan strategis itu disepakati.

Baca Juga: Prancis Perpanjang Rekor Tanpa Kemenangan, Usai Ditahan Imbang Lawan Ukraina dalam Kualifikasi Piala Dunia

Duta besar Prancis untuk Australia, Jean-Pierre Thebault, yang ditarik oleh Paris bulan lalu, mengatakan Prancis adalah mitra keamanan dekat Amerika Serikat, Australia, dan Inggris dan dapat dipercaya dengan informasi semacam itu.

"Ini kekanak-kanakan untuk mengatakan bahwa tidak mungkin untuk berkonsultasi dengan Prancis," kata Thebault kepada radio ABC pada hari Jumat.

Baca Juga: Masyarakat Prancis Demonstrasi Lagi Menentang Aturan Penanganan Covid-19

Thebault menambahkan bahwa Presiden AS Joe Biden dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan masalah itu bisa ditangani dengan lebih baik.

“Mereka secara resmi menyatakan bahwa hal-hal seharusnya dilakukan secara berbeda. Seharusnya ada konsultasi,” ujar Thebault.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah