LINGKAR MADIUN - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pada Kamis, 21 Oktober 2021, bahwa ia bertanggung jawab penuh atas perang berdarah terhadap narkoba.
Seperti yang diketahui, perang tersebut telah menewaskan ribuan orang, dan Duterte terancam diadili oleh pengadilan internasional atas tindakannya.
"Jika ada orang yang akan dipenjara, itu adalah saya," ungkap Duterte dalam pidatonya di sebuah acara yang diadakan oleh satuan tugas kontra-pemberontakan pemerintah.
"Saya bertanggung jawab penuh," tambahnya.
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Reuters, Duterte berbicara sehari setelah kementerian kehakiman mengatakan akan meninjau ribuan pembunuhan dalam kampanye lima tahun.
Hal tersebut ia katakan setelah merilis rincian dari kelompok pertama kasus yang mengindikasikan kecurangan dalam lusinan operasi polisi yang mematikan.
Baca Juga: Gawat, Penderita Covid-19 Berpotensi Alami Kondisi Langka Ini! Banyak Ditemukan Pada Anak Kecil
Duterte mengejek ICC (Kongres Kriminal Internasional), mengatakan perang terhadap narkoba masih jauh dari kata selesai.
Filipina mendapat tekanan dari PBB untuk menyelidiki tuduhan pembunuhan sistematis terhadap tersangka narkoba.
Pengadilan Kriminal Internasional baru-baru ini telah mengumumkan bahwa mereka akan menyelidiki kampanye anti-narkoba Duterte.
Baca Juga: Tekan Bagian Tubuh Ini Jika Anda Merasa Mual Mendadak dan Tak Memiliki Obat Sama Sekali
Lebih dari 6.000 orang telah dibunuh oleh polisi dalam tindakan keras itu, tetapi para aktivis mengatakan ribuan pengguna dan pengedar narkoba ditembak mati oleh orang-orang bersenjata misterius.
Polisi Filipina yang diduga melakukan tindakan tersebut telah membantah terlibat dalam kasus kematian itu.
Terkait peredaran narkoba yang ada di negaranya tersebut, Duterte mengaku tidak akan main-main dalam bertindak.
Baca Juga: Yakjuj dan Makjuj Bukan Keturunan Adam dan Hawa? Ini Penjelasan dari Para Ulama
"Saya akan mengulangi apa yang telah saya katakan sebelumnya, jika kamu menghancurkan negara saya, dan kamu menghancurkan orang-orang muda dengan memberi mereka obat-obatan, kamu menghancurkan masa depan," kata Duterte.
"Jika kamu menghancurkan negara, aku akan membunuhmu," tegasnya. ***