LINGKAR MADIUN - Sejak dikuasai Taliban pada Agustus 2021 lalu, kelaparan terus meningkat di Afghanistan.
Hampir semua orang mengantre untuk mencari makan, baik itu dari kaum terpelajar, perkotaan, maupun kelas menengah.
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari The New Humanitarian, harga makanan dan komoditas mengalami lonjakan.
Selain itu, pekerjaan juga semakin langka yang membuat kelompok-kelompok bantuan takut akan terjadi bencana kemanusiaan di negara tersebut.
Menurut survei Program Pangan Dunia, hanya lima persen rumah tangga Afghanistan yang memiliki cukup makanan untuk dikonsumsi.
Untuk pertama kalinya, ada tingkat kerawanan pangan yang serupa di antara warga perkotaan Afghanistan akibat kekeringan yang melanda di pedesaan.
Program Pangan Dunia mengatakan bahwa kehilangan pekerjaan, kekurangan uang tunai, dan melonjaknya harga menciptakan kelas kelaparan baru di Afghanistan.