Indonesia Jadi Sorotan, Jokowi Sampaikan Ini di Pertemuan Pemimpin Dunia

- 4 November 2021, 15:05 WIB
Jokowi Sampaikan Ini di Pertemuan Pemimpin Dunia .
Jokowi Sampaikan Ini di Pertemuan Pemimpin Dunia . /Instagram @jokowi/

LINGKAR MADIUN -- Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pada hari Senin, 1 November, bahwa negara-negara maju perlu menyumbangkan lebih banyak dana dan berbagi teknologi agar Indonesia dapat meningkatkan upaya perubahan iklimnya.

Dalam pidatonya sebagai bagian dari KTT Pemimpin Dunia di KTT perubahan iklim global PBB (COP 26) di Glasgow, Jokowi menyoroti upaya Indonesia untuk menggunakan sumber daya alamnya yang melimpah sebagai strategi kunci dalam menurunkan emisi karbon.

Baca Juga: Liverpool vs Atletico: The Reds Pastikan Lolos Babak 16 Besar Liga Champions Usai Hajar Atletico Di Anfield

“Dengan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia terus berkontribusi dalam menanggulangi perubahan iklim,” ujar Jokowi sebagaimana dilansir LINGKAR MADIUN dari CNA.

“Kami, negara-negara dengan kawasan hijau yang luas dan potensi penghijauan kembali, serta negara-negara dengan lautan luas yang berpotensi berkontribusi dalam penyerapan karbon, membutuhkan dukungan dan kontribusi dari negara-negara maju,” tambah Jokowi.

Baca Juga: Ahli Kesehatan Memperingatkan Mengonsumsi Obat dengan Cara Ini Bisa Mematikan, Kamu Wajib Tahu

Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, mendorong negara-negara terkaya di dunia untuk memenuhi janji untuk memberikan US$100 miliar atau sekitar Rp1.343 triliun dalam pembiayaan tahunan khusus lingkungan.

Sejak itu, dana tersebut sebagian besar tidak dimobilisasi. Menurut laporan baru yang dirilis menjelang COP26, dana tersebut diperkirakan tidak akan diberikan hingga 2023.

Baca Juga: Ingin Perjalanan Anda Aman? Pahami Petunjuk Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi Covid-19

Indonesia sendiri merencanakan tiga jalur menuju ekonomi rendah karbon, yang bergantung pada bantuan asing.

Jokowi berupaya untuk membuat Indonesia emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat. Ia juga berjanji bahwa sektor yang paling berpolusi, kehutanan dan penggunaan lahan, akan mencapai puncak emisi pada tahun 2030.

Baca Juga: Bencana Hidrometeorologi, Antisipasi Dampak Fenomena La Nina BNPB Siap Siaga

“Pemenuhan pendanaan iklim oleh negara-negara mitra maju merupakan game changer dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim bagi negara berkembang,” kata Jokowi.

“Indonesia akan dapat berkontribusi lebih cepat untuk mencapai tujuan bersih nol emisi dunia,” tambahnya.

Tantangan di Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia itu sangat berat, karena berupaya melindungi dan memulihkan hutandan lahan gambutnya yang luas serta mereformasi sektor energi yang sangat bergantung pada bahan bakar fosil.

Baca Juga: Bencana Hidrometeorologi, Antisipasi Dampak Fenomena La Nina BNPB Siap Siaga

Presiden mengatakan kepada KTT bahwa deforestasi di Indonesia telah turun ke tingkat terendah dalam 20 tahun, kebakaran hutan turun 82 persen pada tahun 2020 dan bahwa rehabilitasi kawasan hutan bakau yang luas sedang berlangsung.

Pemerintah Indonesia menginginkan sektor kehutanannya menjadi penyerap karbon bersih yang menyerap lebih banyak karbon dioksida dari atmosfer daripada yang dihasilkannya pada akhir dekade ini.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: channelnewsasia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah