Menelisik Pelaku yang Melakukan Serangan Teror di Kota Tua Yerusalem, Ada Indikasi Berafiliasi dengan Hamas

- 22 November 2021, 10:05 WIB
Siapa 'ulama' Islam yang melakukan serangan Yerusalem? Yang jelas adalah bahwa dia berafiliasi dengan Hamas.
Siapa 'ulama' Islam yang melakukan serangan Yerusalem? Yang jelas adalah bahwa dia berafiliasi dengan Hamas. /REUTERS

Baca Juga: Jika Anda Sering Konsumsi Makanan Ini, Waspada Para Ahli Ungkap Kandungannya Sebabkan Kanker

Baca Juga: Jaga Vitalitas Pria Tetap Kuat dan Sehat Alami, Cukup Pakai Bahan Dapur, Lebih Manjur Tanpa Efek Samping

Pada 2015, Israel melarang mourabitoun (jamak untuk mourabit pria) dan mourabitat (jamak untuk mourabita wanita).

Terlepas dari larangan tersebut, puluhan pria dan wanita, termasuk Abu Shkhaydam, terus berdatangan di Temple Mount hampir setiap hari untuk mengganggu dan meneriaki orang-orang Yahudi yang memasuki daerah itu di bawah perlindungan polisi.

“Sheikh Fadi adalah seorang mourabit permanen di Masjid al-Aqsa,” kata pamannya Shibli Sweiti. “Dia belajar Syariah [hukum Islam] dan sedang mengerjakan PhD-nya. Dia adalah seorang pendidik di masjid dan mengajar Syariah di beberapa sekolah Yerusalem.”

Baca Juga: Penderita Diabetes Wajib Lakukan Hal Ini Setiap Hari, Tanpa Keluar Biaya, Justru Gula Darah Stabil

Baca Juga: Terjadi Serangan Penembakan Anggota Hamas Di Kota Tua Yerusalem, Satu Tewas dan Empat Lainnya Terluka

Abu Shkhaydam bekerja sebagai guru pendidikan Islam di Sekolah Menengah al-Rashidiya di seberang Gerbang Herodes. Sekolah beroperasi di bawah pengawasan Kota Yerusalem.

Dalam video yang muncul di platform media sosial setelah serangan itu, Abu Shkhaydam terlihat meneriakkan slogan-slogan di kompleks Masjid Aqsa, berjanji untuk mempertahankan situs dari "agresi". Dalam video lain, dia terlihat memuji tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel dan mendesak umat Islam untuk berperang melawan “penindas” mereka.

Dalam khotbah baru-baru ini selama salat Jumat, Abu Shkhaydam mengecam kepala negara Arab, menjuluki mereka "pelacur" karena dugaan "kolusi" mereka dengan Israel dan "pengkhianatan" terhadap Palestina.***

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Jerusalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah