LINGKAR MADIUN - Terjadi kecelakaan maut China Eastern Airlines pada Senin, 22 Maret 2022.
Hal tersebut bisa menghambat upaya Boeing untuk mendapatkan kembali landasan di pasar pesawat terbesar di dunia dan mengirimkan lebih dari 140 737 MAX jet yang sudah dibuat untuk pelanggan China.
Boeing 737-800 yang jatuh di provinsi Guangxi pada 21 Maret jatuh dengan kecepatan lebih dari 966 km/jam, kadang-kadang melebihi 1.120 km/jam.
Baca Juga: Momen Peluit Akhir Ditiup, Para Pemain Makedonia Utara Menangis Haru dan Italia Tunduk Penyesalan
Setelah tiga hari nomor penerbangan MU5735 China Eastern Airlines jatuh di langit Guangxi, penyebab kecelakaan pesawat itu masih belum diketahui.
Penerbangan MU5735 lepas landas dari bandara Kunming, provinsi Yunnan, China. Saat itu, pesawat Boeing 737-800 ini dengan 123 penumpang
Penerbangan itu seharusnya mendarat di Guangzhou pada pukul 15:5. Namun, itu tidak dapat mencapai tujuannya. Lebih dari satu jam setelah lepas landas, saat terbang di atas kota Wuzhou, Guangxi, pesawat tiba-tiba jatuh dan menabrak pegunungan hingga terjadi kebakaran.
Di tempat kejadian, petugas penyelamat menemukan banyak potongan puing pesawat, barang bawaan dan bahkan tubuh para korban naas.