Mariupol Dibebaskan, Inilah Respon Putin Terkait Azovstal Benteng Terakhir Pasukan Ukraina

- 22 April 2022, 14:15 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam aksi pengepungan Mariupol, Ukraina, Vladimir Putin tidak melakukan serangan di pabrik baja Azovsta.
Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam aksi pengepungan Mariupol, Ukraina, Vladimir Putin tidak melakukan serangan di pabrik baja Azovsta. /Alexander Zemlanichenko/Reuters

 

LINGKAR MADIUN - Rusia mengatakan telah membebaskan kota pelabuhan strategis Mariupol, terlepas dari pabrik baja Azovstal yang luas yang menjadi benteng terakhir pasukan Ukraina.

Presiden Vladimir Putin mengatakan, bahwa pabrik baja Azovstal, tempat pasukan Ukraina dan ratusan warga sipil telah bersembunyi.

Putin mengatakan kepada Shoigu bahwa militer tidak boleh menyerbu situs tersebut, dan malah memblokade pabrik baja.

“Tidak perlu naik dan merangkak di bawah tanah melalui fasilitas industri ini. Blokir area ini sehingga seekor lalat pun tidak dapat melarikan diri,” kata Putin dalam pertemuan yang disiarkan televisi itu.

Baca Juga: Mengejutkan Kolesterol Cepat Rontok, Tanpa Suplemen Mahal, Saat Berbuka Rutin Konsumsi Ini

Putin juga meminta pejuang Ukraina di lokasi untuk menyerah, dengan mengatakan Rusia akan memperlakukan mereka dengan hormat dan akan memberikan bantuan medis kepada mereka yang terluka.

Tidak jelas berapa banyak tentara yang berada di lokasi tersebut. Menurut beberapa perkiraan, sebanyak 2.000 tentara tetap di Azovstal.

Wakil Perdana Menteri Ukraina meminta Moskow untuk memfasilitasi evakuasi 500 tentara yang terluka dan sekitar 1.000 warga sipil.

Baca Juga: 5 Tipe Karyawan yang Seperti Ini Sudah Pasti Akan Naik Gaji dan Disukai Bos

“Saya mendesak para pemimpin dunia dan komunitas internasional untuk fokus sekarang pada upaya mereka persis di Azovstal. Sekarang ini adalah poin kunci dan momen kunci untuk upaya kemanusiaan, ”kata Iryna Vereshchuk dalam sebuah posting di Facebook.

Mariupol telah menyaksikan pertempuran sengit selama perang selama berminggu-minggu, dan penangkapannya memiliki kepentingan strategis dan simbolis.

Sebagian besar kota telah direduksi menjadi reruntuhan yang berasap dalam pengepungan hampir dua bulan, dengan puluhan ribu orang dikhawatirkan tewas.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer 22 April 2022, 4 Blunder Dilakukan Dalam Suatu Hubungan Membuat Masa Depan Buyar

Kejatuhannya yang definitif akan memungkinkan Kremlin untuk membuat jembatan darat antara Rusia dan Semenanjung Krimea yang dianeksasi, sementara pasukan Rusia dapat bergerak ke tempat lain di wilayah Donbas timur Ukraina.

Separatis pro-Rusia sudah menguasai petak-petak wilayah di Donbas, di mana mereka mendirikan dua republik yang memisahkan diri pada awal 2014.

Dalam beberapa hari terakhir, Rusia meluncurkan serangan baru yang bertujuan untuk merebut wilayah itu secara keseluruhan.***

 

 

 

 

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah