Situasi Memanas, Perdana Menteri Denmark Berjanji Kirim Lebih Banyak Senjata ke Ukraina, Apa Alasannya?

- 22 April 2022, 20:05 WIB
Pasukan terakhir Ukraina di Mariupol bertahan di pabrik baja Azovstal.*
Pasukan terakhir Ukraina di Mariupol bertahan di pabrik baja Azovstal.* /Reuters/

Namun, Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan konflik itu "bisa berakhir melalui dialog langsung" antara Zelensky dan Putin.

Dengan latar belakang ini, Barat melanjutkan upayanya untuk mendukung Ukraina dan melawan Rusia. Pada 21 April, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen dan mitranya dari Spanyol Pedro Sanchez mengunjungi ibu kota Ukraina, Kyiv, sebagai bentuk dukungan.

Selama kunjungan, Frederiksen berjanji untuk mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina "Karena ini adalah hal yang paling penting," ujarnya.

Baca Juga: Mariupol Dibebaskan, Inilah Respon Putin Terkait Azovstal Benteng Terakhir Pasukan Ukraina

Presiden AS Joe Biden juga diperkirakan akan mengumumkan paket bantuan keamanan tambahan untuk Ukraina. Sebelumnya, AS telah menyiapkan paket bantuan tambahan senilai $ 800 juta , sama dengan paket dukungan yang diberikan awal April lalu.

Sementara itu, pemerintah Inggris memberlakukan jenis sanksi lain terhadap Rusia, termasuk beberapa komandan militer yang bertempur di Ukraina.

Sementara itu, Moskow juga telah mengambil tindakan balasan terhadap negara-negara Barat, termasuk konsulat Estonia, Latvia, dan Lituania di St. Petersburg. Petersburg dan Pskov. 

Sebelumnya, negara-negara tersebut menutup konsulatnya atau mengusir diplomat Rusia sebagai tanggapan atas tindakan Rusia di Ukraina.***

Halaman:

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Sumber: Zing News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah