Network
LINGKAR MADIUN - Pemerintah Jerman tidak pernah secara eksplisit menentang ekspor senjata berat ke Ukraina.
Meskipun fakta bahwa Berlin memiliki banyak alasan untuk mencegah perusahaan industri pertahanan mentransfer senjata ke Kyiv, ibu kota Ukraina.
Berdasarkan info yang dilansir Lingkar Madiun dari laman Zing News, Perdana Menteri Olaf Scholz mengumumkan pada 26 April, bahwa ia akan mengizinkan pengiriman artileri anti-pesawat ke Ukraina merupakan kejutan dan sinyal yang menunjukkan perubahan luar biasa dalam kebijakan Berlin.
Baru minggu lalu, Kanselir Scholz bersikeras dengan argumen bahwa prioritas pertama NATO adalah menghindari konfrontasi dengan Rusia.
Untuk melindungi tujuan tersebut, pasokan senjata berat ke Ukraina harus dipertimbangkan dengan cermat, untuk menghindari memprovokasi Moskow untuk memicu Perang Dunia ke-3.
Itu hanyalah salah satu dari banyak alasan yang dikutip Berlin tentang mengapa Jerman tidak memberikan senjata berat kepada Kyiv - sesuatu yang dilakukan oleh banyak sekutu Baratnya.
Baca Juga: Kapolri Bentuk Satgas Anti Begal untuk Pemudik: Masyarakat Tak Usah Takut, Satgas Siap Mengawal!
Alasan lain yang dikutip oleh pemerintah Jerman termasuk bahwa tentara Jerman tidak memiliki persediaan senjata yang cukup untuk memastikan keamanan dan pertahanan dalam negeri.
