Network
LINGKAR MADIUN - Pada 1 April, tak lama setelah kamera keamanan merekam jejak cahaya yang dipancarkan oleh roket yang diluncurkan dari helikopter, sebuah depot bahan bakar di kota Belgorod, Rusia tiba-tiba meledak.
Selain itu, pada 21 April, gumpalan asap yang tidak dapat dijelaskan terlihat mengepul dari sebuah lembaga penelitian pertahanan di kota Tver, sekitar 160 kilometer barat laut Moskow.
Serangan Ukraina di wilayah Rusia, yang dimulai pada 1 April, kemungkinan besar menjadi indikasi bahwa situasi perang muncul dengan faktor baru serangan balik proaktif dari pasukan Ukraina tepat di wilayah Rusia.
Pihak Ukraina dapat melakukan ini dengan dua cara meluncurkan rudal dari helikopter yang terbang rendah untuk menghancurkan target di dekat perbatasan, atau menyabotase target yang lebih dalam di tanah Rusia.
Baca Juga: Berkat Gol dari Pemain Ini, Membawa Real Madrid Kembali Melawan Man City di Semifinal?
Rakyat Rusia yang hanya mengetahui situasi militer di Ukraina melalui surat kabar dan televisi, kini mulai merasakan bagian dari sengitnya konflik tersebut.
Pada 13 April, Rusia pun telah memperingatkan Kyiv, jika berani melancarkan serangan balasan di tanah Rusia.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Igor Konashenkov mengatakan kepada kantor berita Rusia bahwa Moskow akan merespons dengan menargetkan kepemimpinan Ukraina.
"Jika kasus ini terus berlanjut, militer Rusia akan menargetkan markas (Ukraina), termasuk di Kyiv," kata Konashenkov.
