Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan para pejuang akan diperlakukan sesuai dengan standar internasional untuk tawanan perang, meskipun beberapa politisi senior Rusia telah meminta pengadilan mereka minggu ini.
Awal pekan ini, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) meminta akses segera ke tentara Ukraina yang telah meninggalkan pabrik.
Baca Juga: Rumor Masa Depan Antoine Griezmann, Begini Pernyataan Presiden Atletico Madrid
Nasib tentara Ukraina di Azovstal dapat memperumit upaya untuk melanjutkan pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina.
Kedua belah pihak saling menyalahkan atas gagalnya pembicaraan baru-baru ini.
Pabrik Azovstal selama ini dianggap sebagai benteng terakhir Ukraina di kota pelabuhan Mariupol. Fasilitas ini telah dikepung selama berbulan-bulan.***