Network
LINGKAR MADIUN - Pejabat Ukraina pada 20 Mei mengatakan bahwa serangan pasukan Rusia di front Donbas meningkat.
Pasukan Rusia mengintensifkan serangan mereka di wilayah Donbas di Ukraina timur dengan artileri, peluncur roket dan pesawat yang ditujukan untuk menghancurkan pertahanan di sekitar Donetsk.
Gubernur regional Serhiy Gaidai mengatakan penembakan Rusia di Luhansk juga telah menewaskan 13 orang dalam 24 jam terakhir.
Di antara mereka, 12 orang tewas di kota Sievierodonesk, di mana serangan Rusia tidak berjalan sesuai rencana.
Rusia telah berulang kali menegaskan bahwa serangannya hanya menargetkan tentara dan infrastruktur militer.
Baca Juga: Nunez Tolak Tawaran Manchester United, Begini Kronologinya
Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan kawasan industri Donbas, yang menjadi fokus serangan Rusia baru-baru ini, telah "hancur total".
"Pasukan pendudukan berusaha meningkatkan tekanan," kata Zelensky pada 19 Mei.
"Serangan juga sedang berlangsung di wilayah Odesa selatan," katanya.
Intelijen militer Inggris mengatakan Moskow kemungkinan akan meningkatkan operasi di wilayah Donbas setelah merebut kota pelabuhan selatan Mariupol.
Baca Juga: Kamu Terjebak Dalam Zona Nyaman? Lakukan 6 Hal Ini Segera Maka Kamu Akan Segera Keluar
Setelah lebih dari 80 hari pertempuran, Senat AS pada 19 Mei mengesahkan RUU tentang bantuan kemanusiaan, ekonomi dan militer senilai $40 miliar ke Ukraina. Sejauh ini, ini adalah paket bantuan AS terbesar.
Pada hari yang sama, di kota Mariupol, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa 1.730 tentara Ukraina di pabrik baja Azovstal telah menyerah sejak 16 Mei.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko mengatakan Moskow akan merespons secara positif, setelah Ukraina ingin kembali ke pembicaraan damai.***
