Kehidupan di Rusia Usai 3 Bulan Terkena Dampak Perang di Ukraina, Makanan Jadi Lebih Mahal

- 25 Mei 2022, 20:25 WIB
Ilustrasi perang Rusia VS Ukraina
Ilustrasi perang Rusia VS Ukraina /Gleb Garanich/Reuters

LINGKAR MADIUN - Tiga bulan perang telah berlangsung di Ukraina, Rusia harus menyaksikan kepergian bisnis Barat, makanan menjadi lebih mahal meskipun upah tidak meningkat dan persediaan barang pun menjadi langka.

Ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan peluncuran ‘operasi militer khusus’ di Ukraina, permusuhan tampaknya jauh dari wilayah Rusia. 

Namun, hanya dalam beberapa hari, orang-orang menjadi sasaran sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Barat.

Baca Juga: Kasus Subang, Anjing Pelacak Temukan Gambar Rencana Eksekusi Ibu Tuti dan Amel, Tulisannya Mirip Saksi Ini?

Tiga bulan setelah pecahnya permusuhan, banyak orang Rusia berjuang untuk mengatasi kesulitan ekonomi. 

Sementara itu, kios-kios di dalam pusat perbelanjaan besar Moskow kosong ketika pedagang pengecer dari Barat mengumumkan bahwa mereka memutuskan untuk menutup pasar di Rusia.

Bahkan, perusahan McDonald's yang memiliki hampir 850 cabang di seluruh negeri mengumumkan pada 7 Maret 2022 akan menutup semua cabang di Rusia.

Baca Juga: Pengumuman Tersangka Kasus Subang, Ditemukan Noda Merah, Tak Bisa Mengelak, Yosep Akhirnya Mengaku?

Seperti McDonald's, banyak merek besar Barat lainnya, termasuk pengecer furnitur IKEA, telah memutuskan untuk menangguhkan operasi di Rusia.           

Halaman:

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Sumber: Zing News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x