LINGKAR MADIUN - Gubernur provinsi Luhansk Serhiy Haidai mengatakan bahwa tentara Rusia menggunakan taktik "membakar bumi" dan terus menembaki Severodonetsk.
“Setiap hari pasukan Rusia mencoba menerobos pertahanan,” kata Haidai.
“Kerangnya mengalir sepanjang waktu. Pasukan Rusia menggunakan taktik membakar bumi (pemboman total - PV) terhadap kota Severodonetsk," katanya.
Pertempuran sengit berlanjut di dua kota yang bersebelahan, Severodonetsk dan Lysychansk, keduanya di provinsi Luhansk, Ukraina.
Kedua kota ini diyakini sebagai posisi pertahanan terakhir Ukraina di Lugansk.
Baca Juga: Penglihatan Mata Kabur hingga Alami Kebutaan jika Sering Mengonsumsi 4 Makanan Ini, Apa Saja?
Haidai juga mengatakan bahwa Severodonetsk diserang "dari empat sisi, tetapi tentara Rusia tidak dapat menyerang kota itu.
Pada 22 Mei, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa setiap hari yang melewati front paling sulit di timur, 50-100 tentara Ukraina tewas dalam pertempuran.
Ini adalah salah satu waktu yang langka dimana pihak Ukraina menyebutkan korban tentara dalam pertempuran dengan Rusia.
Pada hari yang sama, 23 Mei, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa angkatan udara negara itu menghantam empat pusat pembatalan, sebuah pos komunikasi, sistem pertahanan udara, 87 titik untuk mengumpulkan pasukan dan peralatan Ukraina, bersama dengan Ukraina, 7 depot amunisi.