LINGKAR MADIUN- Ketika perang Rusia-Ukraina berkecamuk tanpa solusi nyata yang terlihat, muncul pertanyaan: Siapa yang harus disalahkan atas meningkatnya jumlah korban sipil di Ukraina?
Kota-kota telah dikepung. Warga sipil telah menghadapi pertempuran dari rumah ke rumah setiap hari dan pemboman udara sejak 24 Februari, ketika tentara Rusia menginvasi Ukraina.
Rumah sakit, sekolah, apartemen, dan tempat penampungan setiap bangunan di Ukraina diserang.
Warga sipil tetap terperangkap dan terkadang digunakan sebagai tameng.
Baca Juga: Selain Son Heung Min, Ini Daftar Pemain Dari Asia Yang Berkiprah di Eropa
Senjata tambahan, yang dipasok dari kedua belah pihak, telah mengakibatkan lebih dari empat ribu warga sipil kehilangan nyawa mereka sejauh ini.
Sedikitnya 9.029 korban sipil telah dilaporkan di Ukraina: 4.113 tewas dan 4.916 terluka
Kekejaman, seperti di kota Bucha di pinggiran ibukota Kyiv, menggambarkan realitas suram penderitaan warga sipil selama konflik bersenjata.
Perang Rusia-Ukraina dan konflik lain di seluruh dunia telah mendorong jumlah orang yang melarikan diri dari perbatasan menjadi lebih dari rekor 100 juta untuk pertama kalinya.
Baca Juga: 5 Zodiak Bila Marah Seperti Gunung Meletus, Apakah Kalian Salah Satunya? Simak Ulasan Berikut Ini