LINGKAR MADIUN - Rusia akan mulai membayar hutang luar negerinya dalam rubel setelah Amerika Serikat mengakhiri pengecualian yang mengizinkan Moskow membayar dalam dolar.
"Mengingat penolakan (AS) untuk memperbarui lisensi (pengecualian) sehingga tidak mungkin untuk membayar utang luar negeri dalam USD, pembayaran akan dilakukan dalam mata uang lokal Rusia," kata Kementrian Keuangan Rusia sebagaimana dikutip Lingkar Madiun dari laman Zing News pada 26 Mei 2022.
Kementerian Keuangan Rusia mengatakan bahwa di masa depan pembayaran dapat dikonversi kembali ke mata uang asal melalui lembaga keuangan Rusia.
Sebelumnya, Departemen Keuangan AS mengatakan akan mengakhiri pengecualian yang memungkinkan Rusia menggunakan cadangan mata uang asing di negaranya untuk melunasi utang luar negeri. Keputusan ini bisa segera mendorong Rusia ke keadaan "default teknis".
Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan default, jika itu terjadi, hanya "negara buatan yang disebabkan oleh negara yang tidak bersahabat".
"Kami punya uang dan juga ingin membayar utang," kata Menteri Siluanov.
Baca Juga: Bursa Transfer: MU Inginkan Frenkie de Jong, Laporta Turun Tangan!
Dia juga menegaskan bahwa situasi saat ini tidak sama dengan pada tahun 1998, ketika Rusia jatuh ke dalam krisis ekonomi yang menyebabkan default pada utang domestik dalam rubel.