Perusahaan Jepang Mulai Menjual Daging Ikan Paus, Sudah Dikonsumsi Sejak Perang Dunia II

- 24 Januari 2023, 11:30 WIB
Tradisi berburu ikan paus di Lembata, NTT.
Tradisi berburu ikan paus di Lembata, NTT. /ANTARA

LingkarMadiun.com- Sebuah perusahaan Jepang telah mulai menjual daging ikan paus di mesin penjual otomatis untuk meningkatkan penjualan produk yang tidak populer tersebut.

Kyodo Senpaku Co., sebuah perusahaan perburuan paus besar yang berbasis di Tokyo, berharap untuk membuka mesin penjual otomatis daging ikan paus dan produk olahan ikan paus di sekitar 100 lokasi dalam lima tahun ke depan, Kyodo melaporkan pada hari Rabu pertama.

Perusahaan mulai mengoperasikan mesin penjual paus merah beku untuk sashimi dan ikan paus penggorengan dan kalengan di sebuah lokasi di ibu kota akhira dan budaya (elemen) kuliner unik Jepang akan hilang, kecuali jika konsumsi dalam bulan lalu. Setiap porsi harganya bisa mencapai 3.000 yen."Industri perburuan paus tradisional tidak akan ad negeri meningkat," kata Japan Times mengutip pernyataan dari Japan Times, perwakilan dari Kyodo Senpaku.

Pada pertengahan Februari, perusahaan berencana untuk membuka tiga lagi lokasi mesin penjual otomatis "Whale Store" di Tokyo dan kota terbesar kedua dan ketiga di Jepang, Yokohama dan Osaka - untuk mendorong lebih banyak orang mengonsumsi lebih banyak daging ikan paus.

Industri ini bergulat dengan perubahan selera, meningkatnya kesadaran akan kesejahteraan hewan, dan berkurangnya subsidi pemerintah.

Aktivis mengkritik mesin penjual otomatis sebagai "plot penjualan penipuan".

Baca Juga: 3 Tips Menjaga Kesehatan dan Mencegah Penyakit Gagal Ginjal Kronis, Nomor Satu Mudah Dilakukan

"Hanya sekelompok kecil tapi berpengaruh dari politisi dan pemangku kepentingan industri perburuan paus yang memajukan kepentingan perburuan paus di negara ini," kata juru kampanye Astrid Fuchs, dari badan amal Konservasi Paus dan Lumba-lumba, dalam sebuah pernyataan pekan lalu.

Organisasi tersebut menekankan bahwa perburuan paus itu brutal, dengan banyak paus yang menderita sakit terus-menerus setelah "ditembak dengan lembing berujung granat yang sering kali salah ditembakkan dari kapal yang bergerak." terus bergerak”.

Daging ikan paus banyak dikonsumsi di Jepang setelah Perang Dunia II, pada saat kekurangan pangan.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Zing News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x