Sejak Merdeka, Timor Leste Tidak Pernah Disebut Punya Ekonomi Layak Sebagai Negara

- 26 September 2020, 14:53 WIB
Timor Leste
Timor Leste /Pikiran-rakyat.com

Baca Juga: Twice Comeback? Ada Kejutan Nih dari Twice, Ternyata Ini Kata Agensinya

Bukan hanya itu, Ramos Horta menyebut masa depan ekonomi negaranya tidak lagi bergantung pada simpanan minyak di lepas pantai.

“Tidak seperti banyak negara penghasil minyak dan gas lainnya, kami segera menciptakan dana kekayaan kedaulatan. Kami mulai dengan £ 250 juta dan sekarang kami memiliki lebih dari $ 16 miliar di bank.

“Saat itu, undang-undang menyebutkan 90 persen dari pendapatan minyak dan gas akan digunakan untuk membeli obligasi negara Amerika Serikat. Sepuluh persen, bisa kita gunakan untuk diversifikasi. Karena kami tidak memiliki banyak pengalaman di pasar internasional, kami memutuskan untuk menginvestasikan semuanya pada obligasi negara Amerika Serikat.“Ketika krisis keuangan 2008 melanda, negara-negara dengan kedudukan internasional yang lebih kuat seperti Singapura dan Norwegia, kehilangan puluhan miliar. Timor Leste tidak kehilangan satu sen pun," lanjutnya.

Baca Juga: Update Kemnaker: Salurkan BLT Subsidi Gaji Rp 8,8 Juta Bagi Para Pekerja Sampai Tahap 3

Ramos Horta sendiri pernah berbicara kepada media pada tahun 2008.

Kala itu, politisi yang mengenyam pendidikan di Amerika Serikat itu menyindir Timor Leste bisa menjadi Dubai berikutnya.

Tetapi ketegangan telah membara dalam demokrasi yang baru lahir karena ketidaksetaraan pendapatan dan pengangguran yang tinggi.

Menurut angka terbaru pemerintah dari tahun 2014, 41,8 persen penduduk hidup di bawah garis kemiskinan $ 1,52 per hari.Pemerintah saat ini, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mari Alkatiri, juga menghadapi tekanan yang meningkat untuk menciptakan pekerjaan baru dengan 60 persen penduduknya berusia di bawah 25 tahun.“Kami mengubah undang-undang kami pada tahun 2009 untuk memungkinkan perubahan yang lebih besar pada portofolio ekonomi kami. Kami sekarang memiliki lebih dari 1.000 investasi di seluruh dunia, ”kata Ramos-Horta.“Kami memiliki ratusan orang yang belajar untuk jenjang master mereka di luar negeri. Pada saat yang sama, kami berinvestasi dengan bijak. Kami hidup dari investasi ini.Saat saya mengatakan Dubai, saya sedang melamun. Lupakan Dubai. Saya akan senang jika Timor Leste bisa mencapai ketinggian di Fiji,” lanjut Ramos Horta.***(Lusi Nafisa/Zona Jakarta Pikiran-Rakyat.com)

Halaman:

Editor: Ika Sholekhah Putri

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah