Korea Selatan Siap Gencatan Senjata, Gegera Pegawainya Dibakar Militer Korut

- 27 September 2020, 10:47 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. /Antara

LINGKAR MADIUN - Korea Utara mengatakan sedang mencari jenazah pria Korea Selatan yang tewas akibat pasukannya, tetapi memperingatkan bahwa operasi angkatan laut Korea Selatan di daerah itu mengancam akan meningkatkan ketegangan, menurut laporan media pemerintah pada hari Minggu (27/9/2020).

Sebelumnya, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengeluarkan permintaan maaf yang langka pada hari Jumat (25/9/2020) atas penembakan fatal terhadap pejabat perikanan Korea Selatan di perairan Korea Utara.

Baca Juga: Cara Daftar Online Kartu Prakerja, Gelombang 10 Tersisa 200 Ribu Kuota

Baca Juga: Kemnaker Targetkan Balang Batang Riau Menyerap 32 Ribu Tenaga Kerja

Militer Korea Selatan menuduh tentara Korea Utara membunuh pria itu, menyiram tubuhnya dengan bahan bakar dan membakarnya di dekat perbatasan laut.

Kantor berita negara Korea Utara, KCNA mengatakan pada hari Minggu bahwa pihak berwenang Korea Utara sedang mempertimbangkan cara untuk menyerahkan jenazah itu ke Korsel jika ditemukan, seperti dilansir dari Reuters.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5 Cair Rp3 Triliun untuk 2 Juta Karyawan, Persiapkan Syaratnya

Laporan tersebut menyebutnya sebagai "kasus mengerikan yang seharusnya tidak terjadi" tetapi memperingatkan bahwa operasi angkatan laut Korea Selatan di dekat lokasi insiden telah menyeberang ke perairan Korea Utara.

"Kami mendesak pihak selatan untuk segera menghentikan intrusi di garis demarkasi militer di laut barat yang dapat menyebabkan peningkatan ketegangan," kata laporan itu.

Baca Juga: Jose Ramos Horta Diserang Rakyatnya Sendiri, Timor Leste Nyaris Bubar

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan mengatakan dia tidak segera memberikan komentar atas tuduhan Korea Utara.

Korea Utara memulai operasi pencariannya sendiri untuk menemukan jenazah itu, kata KCNA.

Baca Juga: Upaya Gatot Nurmantyo Mainkan Isu PKI, Menurut Pengamat Sudah Tak Laku

"Kami juga mengambil langkah-langkah pengamanan yang lebih diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada lagi insiden yang merusak hubungan kepercayaan dan rasa hormat antara utara dan selatan yang akan terjadi, sesuai dengan maksud dari Pimpinan Tertinggi kami," tambah laporan itu, tanpa menjelaskan rinciannya.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x