Tragedi Aksi Teror di Nice Perancis Terdapat 4.023 WNI, Kemlu: Tidak Ada WNI yang Jadi Korban

- 30 Oktober 2020, 14:21 WIB
Prancis siaga satu usai teror di Nice.
Prancis siaga satu usai teror di Nice. /Instagram/emmanuelmacron/

LINGKAR MADIUN- Aksi teror terjadi di kota Nice, Perancis pada kamis 29 Oktober 2020 pukul 09.00 pagi waktu setempat. Tiga orang dikabarkan meninggal dunia dan beberapa orang mengalami luka-luka dalam tragedi tersebut.

Belum diketahui apa motif dari penyerangan tersebut. Saat ini pihak keamanan setempat tengah meningkatkan kewaspadaan dari gangguan keamanan.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris dan KJRI Marseille segera berkoordinasi dengan aparat setempat dan simpul simpul masyarakat WNI termasuk PPI (Persatuan Pelajar Indonesia).

Baca Juga: POLRI Berduka, Kadiv Propam Irjen Pol Ignatius Sigit Meninggal Dunia Jumat Siang Ini

Baca Juga: Punya Rencana Ikut Seleksi CPNS Mendatang? Simak Kelebihan dan Kekurangan Menjadi PNS

Hingga saat ini, tidak terdapat informasi adanya korban WNI dalam serangan tersebut.Tercatat terdapat total 4.023 WNI yang menetap di Perancis dimana 25 orang diantaranya tinggal di Nice dan sekitarnya.

Melalui Kemlu, Indonesia menyampaikan rasa simpati dan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban atas insiden aksi teror di kota Nice, Perancis.

Pasca insiden tersebut, pemerintah Perancis telah meningkatkan status peringatan keamanan tertinggi menyusul tewasnya seorang perempuan dengan bekas luka terpenggal dan dua orang lainnya yang juga dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Berikut Hasil Akhir Seleksi CPNS 2019 Formasi 2019 Beserta Lampirannya, Dokumen Bisa Unduh Disini!

Baca Juga: Jelang Man United vs Arsenal, Man United Kehilangan Alex Telles Karena Positif Covid-19

Beberapa jam setelah aksi teror di Nice, polisi menembak mati seorang pria yang diduga mengancam pejalan kaki dengan pistol di Montfavet, dekat kota Avignon, Prancis.

Sejumlah media juga memberitakan seorang pria Arab Saudi telah ditangkap oleh aparat di Kota Jeddah, Arab Saudi, karena menyerang seorang penjaga di Kantor Konsulat Perancis hingga terluka.

Pasca insiden pemenggalan tersebut, Christian Estrosi Wali Kota Nice, mengungkapkan lewat akun twitter pribadi miliknya @cestrosi jika serangan tersebut merupakan aksi teror yang pernah terjadi di Gereja Notre Dame dan sama dengan serangan yang menyebabkan Samuel Paty, seorang guru asal Perancis yang tewas pada bulan ini.

 

*Disclaimer: Artikel ini hanya sekedar informasi bagi pembaca. Lingkar Madiun tidak bertanggung jawab atas copyrights sumber berita. Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, grafis, video dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab sumber aslinya.***

 

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: kemlu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x